Berita

ilustrasi/ist

Blitz

Pengusaha Sering Diperas Pejabat Daerah, Aturan Otonomi Daerah Mesti Dibenahi

SABTU, 03 NOVEMBER 2012 | 08:06 WIB

Untuk mendorong investasi di daerah, pemerintah harus segera membenahi Peraturan Perun­dang-Undangan Pelaksanaan Otonomi Daerah (Otda). Sebab, aksi pe­merasan yang diduga di­lakukan oknum pejabat daerah ter­­hadap investor makin mera­jalela.

“Pembenahan Otda harus se­gera dilakukan. Sekarang modus atau cara mereka melakukan pe­merasan sudah mulai terungkap atau semakin jelas, misalnya da­lam kasus Buol,” kata anggota DPR dari Fraksi PKS Indra di Jakarta, kemarin.

Kasus pemerasan, lanjutnya, tak hanya di Buol, tapi juga terjadi di tempat lain di Indonesia. “Ka­lau ini tidak disikapi secara se­rius, saya rasa ada keengganan para in­vestor untuk berinvestasi karena ada raja-raja kecil,” katanya.

Menyitir hasil riset Bank Du­nia, menurut Indra, salah satu hambatan dalam berinvestasi di daerah karena adanya praktik pu­ngutan liar (pungli), selain ma­salah infrastruktur.

Indra berharap  kalangan pe­ngu­saha tidak tinggal diam ketika ada pungutan liar atau pemerasan yang dibeban­kan kepadanya oleh pemerintah setempat.

“Kalau pengusaha merasa  ti­dak layak diinjak-injak, dia ha­rus melakukan perlawanan. Se­harusnya negeri ini ramah terha­dap pengusaha dan memberikan ruang. Bagaimana pun pengusaha mempunyai kontribusi untuk mem­berikan pekerjaan dan pa­jak,” sebutnya.

Ketua Dewan Perkawilan Dae-rah (DPD) Irman Gusman se­pen­dapat Otda mesti dibehani. Irman mengatakan, Otda jadi kata kunci percepatan perwujudan kemak­muran daerah yang tera­bai­kan selama era sebelumnya. Namun, rea­litasnya, se­telah 11 tahun berla­lu (2001-2012), pencapaian tuju­an Otda masih jauh dari harapan.

“Kami berharap, Otda bisa di­perbaiki guna memberikan rasa aman kepada investor yang ingin invetasi di daerah. Dengan begi­tu, kemajuan dan ke­sejahteraan daerah bisa dirasakan langsung oleh ma­syarakat,” kata Irman.

Anak buah pengu­saha Hartati Murdaya yang men­­jadi tersangka kasus Buol, Pro­vinsi Sulawesi Tengah, Gon­do Sudjono, meminta ke­pada ma­je­lis ha­kim memutus dirinya bebas karena telah men­jadi objek pen­derita, kor­ban pe­me­ras­an dan permin­taan uang dengan me­mak­sa yang di­lakukan secara te­rus-menerus oleh Bupati Buol Amran Bata­lipu.

Terdakwa kasus Buol ini me­nyampaikan itu saat membaca­kan nota pembelaan  (pleidoi) di de­pan sidang yang dipimpin Hakim Gusrizal di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (1/11).

Dalam pledoinya, Gondo me­nya­takan, Bupati Buol Amran Ba­talipu saat itu secara terus-me­ne­rus mendesak dan memaksa me­minta uang kepada PT Har­daya Inti Plantation (HIP). [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya