Berita

Politik

SBY: Indonesia Pembawa Norma dan Pembangun Konsensus

JUMAT, 02 NOVEMBER 2012 | 23:05 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia mengambil peran sebagai pembawa norma dalam aktivitas internasionalnya. Indonesia juga pembangun konsensus untuk membantu menciptakan tatanan dunia yang lebih damai, adil, dan berkelanjutan.

"Ini adalah tugas yang berasal dari panggilan konstitusional kami untuk berpartisipasi dalam penciptaan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," kata Presiden SBY dalam pidatonya pada acara Pidato Tahunan Wilton Park atau Wilton Park Annual Address di Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris, London, Jumat (2/11).

Pidato tahunan Wilton Park yang berlangsung pukul 10.30 waktu setempat dihadiri sekitar 200 undangan, terdiri atas anggota parlemen, pebisnis, sahabat Indonesia, dan anggota Wilton Park.

Presiden SBY menegaskan bahwa perdamaian dan kemakmuran global akan membantu menciptakan lingkungan eksternal yang kondusif bagi pembangunan nasional.

Untuk memainkan beberapa peran regional dan internasional, lanjut SBY, setiap negara harus memiliki kapasitas tertentu yang dalam kasus Indonesia, kapasitas ini berasal dari konsolidasi domestik Indonesia.

SBY juga mengatakan Indonesia mampu bangkit dari krisis 1998-1999 lalu, dan perekonomian tumbuh cepat. Indonesia juga memilih jalan demokrasi yang lebih substantif. Pemogokan buruh, demo mahasiswa, dan media yang gaduh merupakan dinamika dari jalan demokrasi yang dipilih.

Dalam Sidang Majelis Umum PBB, September lalu, Presiden menyebut kondisi keamanan global saat ini sebagai ‘perdamaian hangat’, di mana ketegangan Perang Dingin telah diatasi, tapi masih belum mencukup untuk kondisi perdamaian yang total.

Dalam kondisi seperti ini, harus ada upaya maksimal untuk mencapai suatu tatanan internasional yang didasarkan pada perdamaian dan kerja sama global yang langgeng, Untuk itu diperlukan seperangkat norma dan prinsip-prinsip.

"Inilah sebabnya mengapa norma pengaturan adalah salah satu bagian penting dari kebijakan luar negeri kami. Inilah sebabnya mengapa kami menempatkan diri dalam peran sebagai pembawa norma," tandas SBY seperti dikutip dari situs resmi presiden, www.presidenri.go.id. [dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya