Berita

bambang widjojanto

Gandeng Imigrasi, KPK Tak Perlu Lagi Layangkan Surat untuk Cekal Koruptor

KAMIS, 25 OKTOBER 2012 | 12:21 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). KPK menggandeng Imigrasi sebagai mitra strategis dalam pemberantasan korupsi.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menjelaskan, koruptor menghindari menggunakan banking system untuk menyembunyikan hasil kejahatannya. Karena itu policy yang harus diambil adalah non-cash payment policy.

Tapi tidak pernah ada koruptor yang berani menggunakan kapal-kapal barang untuk menyembunyikan dan membawa hasil kejahatan mereka keluar daerah. Agar tidak terlacak, memaksa korupsi harus memakai sarana pesawat lewat bandar udara.

"Pada titik itulah fungsi Imigrasi menjadi penting. Karena dia bisa mendeteksi seluruh pergerakan dan pergeseran orang," jelas Bambang dalam konfrensi pers pagi di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (25/10).

Selain itu, Bambang juga menyatakan pihaknya telah sepakat untuk mengembangkan sistem yang paperless atau online system untuk mempermudah koordinasi dalam pencekalan tersangka agar tidak kabur dan mencegah bocornya informasi.

"Kami sepakat untuk mengembangkan sistem yang paperless. Sehingga keputusan-keputusan untuk menangkap seseorang tidak perlu lagi menggunakan surat menyurat yang kemungkinan bocornya lebih banyak. Sehingga proses satu eksekusi kebijakan pencekalan itu bisa dilakukan seketika," imbuh Bambang.

Ini sebabnya KPK berani menyebut penandatangan MOU dengan Dirjen Imigrasi ini adalah kerjasama strategis dalam pemberantasan korupsi.

Bambang menambahkan, saat ini korupsi sudah jadi trans-national crime. Para pelakunya menggunakan wilayah di luar wilayah kejahatannya untuk berlindung dan menyembunyikan hasil kejahatannya.

"Ketika mereka melintasi berbagai negara itu, mereka harus melewati satu sistem disana, dimana badan Imigrasi yang mempunyai otoritas disitu. Dalam konteks seperti itulah Imigrasi menjadi sangat penting sekarang dan sangat strategis," jelasnya.

"Dalam penanganan KPK, menangani berbagai kasus dimana para koruptornya lari, peran Imigrasi menjadi sangat strategis. Ketika para koruptor melewati batasan-batasan negara, (Imigrasi) mereka bisa mendeteksi seluruh pergerakan orang," tandas Bambang. [zul]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya