Berita

Politik

Panja Hambalang Minta BPK Serahkan Audit Sebelum Reses

SABTU, 20 OKTOBER 2012 | 03:37 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Panitia Kerja (Panja) Hambalang DPR meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan laporan audit investigasi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang sebelum masuk masa reses DPR pekan depan.

"Tanggal 24 (Rabu pekan depan) DPR akan reses. Kalau bisa dipastikan saja laporan audit tahap pertama Hambalang diserahkan sebelum tanggal itu," ujar anggota Panja Hambalang DPR, Zulfadli, Jumat malam (19/10).

Sebelumnya anggota BPK Ali Masykur Musa menjanjikan audit investigasi Hambalang akan selesai dikerjakan dan dilaporkan dua pekan kedepan. Saat ini, menurut dia, proses audit sudah mencapai 90 persen dan tinggal mensinkronisasi antara executive summary dengan batang tubuh, isi dan kesimpulan laporannya.

Dikatakan Zulfadli, BPK harus segera menyerahkan laporan auditnya supaya tidak timbul kecurigaan bahwa audit Hambalang ada apa-apanya. Apalagi belakangan ini ada pengakuan bahwa nama-nama dan sejumlah perusahan kontraktor yang terlibat dalam Hambalang dihilangkan akibat adanya intervensi yang jelas-jelas membuat kecurigaan makin besar saja.

"Karena kita reses nanti kita tidak bisa menindaklanjuti hasil laporan audit BPK itu," katanya.

Ia menambahkan, kecurigaan publik terhadap audit investigasi Hambalang yang makin menguat beberapa hari ini sangat wajar adanya. Pasalnya, BPK memang selalu mengulur waktu, menyampaikan janji-janji dalam menyelesaikan audit investigasi Hambalang tapi tidak ada pembuktiannya.

Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, BPK sebelumnya menjanjikan audit keseluruhan terhadap proyek Hambalang selesai Mei 2012 lalu. Tapi kemudian meminta penambahan atau perpanjangan waktu dengan alasan masih ada materi yang harus didalami dan dilakukan pemeriksaan tambahan. BPK pun menjanjikan audit bisa diselesaikan dalam waktu 100 hari setelah alasan perpanjangan dikemukakan. Tapi pada faktanya, sampai saat ini atau sudah hampir sembilan bulan sejak diminta DPR, audit investigasi tersebut belum juga selesai.

"Audit investigasi permintaan DPR terhadap kasus yang mendapat perhatian publik. Semestinya BPK memberikan perhatian khusus, kalau perlu bekerja secepatnya, segera diberikan kepada DPR supaya tidak timbul kecurigaan macam-macam," tandas anggota Komisi X DPR ini. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya