Berita

Politik

AUDIT HAMBALANG

BPK Buang-buang Waktu DPR dan KPK

SABTU, 20 OKTOBER 2012 | 02:16 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Praktisi hukum Johnson Panjaitan menyayangkan kelambanan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam mengaudit proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang di Sentul, Jawa Barat. Kini, setelah hampir setahun diminta oleh DPR dan KPK, BPK belum juga menyerahkan laporan audit investigasinya.

"Awalnya dijanjikan audit selesai dikerjakan Mei 2012, lalu minta perpanjangan waktu. Dan sekarang penjelasan-penjelasan yang disampaikan pimpinan BPK banyak yang bertentangan," kata dia Jumat malam (19/10).

Penjelasan yang saling bertentang tersebut misalnya, kata Johnson, anggota BPK Ali Masykur Musa mengatakan akan membahas laporan audit, tetapi anggota yang lainnya mengatakan masih harus dilakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang diduga terlibat.

"BPK berlama-lama, membuang waktu yang diperlukan KPK dan DPR untuk Hambalang ini, terutama menyangkut persoalan hulu sampai ke hilir," imbuh dia.

Dia menambahkan, pengakuan Taufiequrahman Ruki, anggota BPK sekaligus pengarah investigasi Hambalang, bahwa ada intervensi sehingga ada nama-nama yang hilang dalam laporan audit investigasi tak bisa disepelekan. Hal ini membuktikan ada persoalan penting yang terjadi dalam proyek tersebut sehingga ada upaya menutup-nutupinya.

"Karena terus terang saja orang yang ngomong ini adalah bekas pimpinan KPK yang tahu betul audit itu untuk apa. Dia juga orang yang sangat penting di BPK," tandasnya.

Sebelumnya, Taufiequrahma Ruki mengatakan laporan audit investigasi BPK mengenai proyek Hambalang telah diintervensi. Pasalnya, dalam laporan tersebut, nama menteri dan sejumlah perusahaan kontraktor tidak dinyatakan terlibat padahal dalam pemeriksaan awal ditemukan sejumlah bukti keterlibatannya.

Perusahaan-perusahaan yang menurut Ruki terlibat antara lain PT Duta Citra Laras dan PT Adhi Karya. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya