Paska penangkapan buaya di Sungai Citanduy, rumah Heri di Pananjung, Sinartanjung, Pataruman Kota Banjar, tiap hari didatangi puluhan warga. Ya, buaya tersebut kini disimpan di kolam ikan milik Heri.
Kedatangan orang-orang itu maksud dan tujuannya bermacam-macam. Ada yang merasa penasaran. Tapi sebagian ingin mengambil air mata buaya.
Katanya air mata buaya memiliki khasiat mistik, khususnya untuk kepentingan pengasihan alias pelet.
Konon katanya, air mata buaya sangat ampuh untuk memikat lawan jenis atau untuk menaklukan atasan. Tentu saja hal itu harus melewati serangkaian ritual yang memerlukan panduan orang pintar.
Namun ada juga kelakar dari sejumlah warga yang hendak mengambil air mata buaya tersebut. Karena bagi manusia, sangat sulit mendapatkan air mata buaya karena hewan tersebut berbeda dengan manusia yang mempunyai perasaan.
Kaur Umum Desa Sinartanjung, Kusmana juga mengaku sempat mendengar mitos tersebut.
“Sempat mendengar, tapi itu hanya mitos saja dan sebatas obrolan warung kopi,†kata Kusmana.
Sementara itu aktifis Walhi, Asep Nurdin mengatakan dalam keadaan tertentu, buaya memang mengeluarkan air mata.
“Buaya mengeluarkan airmata saat terlalu lama berada di darat. Ini logis mengingat buaya adalah ampibi yang memiliki kelenjar air mata, tapi prilaku mengeluarkan air mata itu bersifat biologis semata, bukan karena bersedih,†kata Asep.
Sebelumnya diberitakan, seekor buaya rawa berhasil ditangkap setelah sebelumnya kerap memangsa ternak milik warga.
Diduga buaya tersebut kekurangan makanan, karena sungai Citanduy tempatnya berkeliaran, airnya surut akibat kemarau panjang.
Warga Pananjung, Desa Sinartanjung, Pataruman, Kota Banjar dihebohkan dengan ditangkapnya seekor buaya berjenis kelamin betina.
Buaya ini ditangkap warga di sungai Citanduy yang saat ini airnya tengah kering akibat musim kemarau panjang.
Setelah diukur, buaya ini memiliki panjang hampir dua meter dengan berat Rp 35 Kg.
Menurut Ipin, warga setempat, sebelum tertangkap, buaya ini kerap memangsa hewan ternak milik warga seperti ayam dan bebek.
Saat ditangkap, warga melihat lebih dari satu buaya yang diduga tengah kelaparan akibat musim kemarau panjang.
Penangkapan buaya cukup unik. Warga memberi umpan seekor ayam yang dilempar ke sungai. Melihat demikian buaya muncul. Kemudian warga yang sudah menyiapkan tali yang melingkar langsung mengalungkannya ke leher buaya. Tarik menarik pun sempat terjadi. Dan akhirnya buaya berhasil diangkat ke darat.
[arp]