Berita

usman hamid/ist

Usman Hamid: RUU Kamnas Draconian Law Versi Indonesia

SENIN, 15 OKTOBER 2012 | 16:04 WIB | LAPORAN:

Jika RUU Kamnas disahkan menjadi Undang-undang, maka Indonesia dipastikan menerapkan Draconian Law. Maksudnya, Indonesia memberlakukan peraturan yang membunuh kebebasan sipil dan membenarkan tindakan represif.

Demikian disampaikan aktivis HAM Usman Hamid dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Senin (15/10).

"Draconian Law mengandung doktrin pre-emtiv. Maksudnya penindakan hukum dapat dilakukan kepada apapun dan siapa yang dianggap berpotensi menjadi ancaman. Padahal yang benar itu, penindakan hukum diterapkan kalau ancamannya sudah bersifat nyata,” jelas Usman.
 
Diuraikannya, ancaman nyata itu misalkan seseorang atau kelompoknya sudah membeli bahan-bahan pembuatan bom untuk kemudian dirakit dengan tujuan meledakkan.

"Nah itu sudah menjadi ancaman nyata yang harus ditindak. Tapi kalau membaca puisi mengkritik kinerja pemerintah, atau membawa buku yang dilarang beredar lantas sudah disebut sebagai ancaman. Apa bedanya RUU Kamnas ini dengan model represif jaman Presiden Soeharto dulu," papar Usman.
 
Tindakan pre-emtiv pun, dijelaskan mantan Koordinator Kontras ini, misalnya seseorang merupakan kerabat atau kebetulan mengenal seorang tersangka teroris lantas disimpulkan kalau orang itu menjadi ancaman.

"Kan berabe, kalau seseorang kebetulan kerabatnya tersangka teroris lantas ikut ditangkap. Tapi pola pre-emtiv memang seperti itu. Draconian Law ini yang diterapkan Amerika Serikat dengan UU Patriot X pasca pemboman WTC. Nah, RUU Kamnas ini Draconian Law versi Indonesia," ujarnya. [arp]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya