Berita

Pemerintah Harus Klarifikasi SPBU Asing Distribusikan BBM Bersubsidi di Jawa-Bali

SENIN, 15 OKTOBER 2012 | 06:43 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Rencana liberalisasi penyaluran BBM bersubsidi dengan melibatkan SPBU asing di wilayah Jawa-Bali bisa memicu reaksi negatif dari rakyat. Oleh karenanya, rencana tersebut harus secepatnya diklarifikasi pemerintah.

"Adanya pernyataan yang akan memberi kesempatan kepada SPBU asing untuk turut mendistribusikan BBM bersubsidi , harus segera diklarifikasi oleh pemerintah dan sebaiknya tidak menunggu hingga terjadinya reaksi dari rakyat," ujar pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Minggu malam (14/10).

Dikatakan, peluang SPBU asing ikut mendistribusikan BBM bersubsidi di Indonesia sangat dimungkinkan terjadi karena hal tersebut memang dimungkinkan oleh UU Migas.

"Untuk menghapus peluang tersebut maka jawabannya hanya satu, revisi atau batalkan UU Nomor 22/2001 tentang Migas dan menyusun UU Migas baru yang murni berpihak kepada kepentingan dan kedaulatan energi nasional dan terlepas dari kendali pihak asing," kata Sofyano.

Menurut pendiri Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI) ini, pada prinsipnya bangsa ini sudah membuktikan tidak alergi terhadap asing, contohnya seperti keberadaan industri otomotif. Namun ketika hal tersebut menyangkut hajat kehidupan orang banyak seperti migas yang merupakan produk kebutuhan pokok dan tidak tergantikan, maka jelas tidak bisa jatuh ke tangan pihak asing.

Mempercayakan dan memberi kesempatan sekecil apapun kepada pihak asing untuk mendistribusikan BBM atau juga gas bersubsidi, dapat dimaknai sebagai sikap yang mengkhianati kemerdekaan bangsa ini.

"Sektor hilir migas di negeri ini tidak boleh dipercayakan kepada pihak asing. Ini harusnya disadari oleh elit pemerintahan maupun elit politik dan harusnya jadi harga mati untuk tetap berada penuh dalam genggaman kedaulatan anak bangsa," tuturnya.

"Kita tidak perlu alergi dengan sikap anak bangsa yang mendukung kedaulatan energi," tutur Sofyano lagi.

Rencana melibatkan SPBU asing dalam penyaluran BBM bersubsidi terkuak setelah 4 Ketua Komite Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menghubungi Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) mengklaim empat Ketua Komite Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan meliberalisasi bisnis distribusi BBM bersubsidi di SPBU di Jawa-Bali pada 2013. Ketua Hiswana Migas, Eri Purnomohadi mengatakan, "Enak saja mau jualan BBM subsidi, emang yang bangun infrastruktur dan marketnya siapa, kalau bukan Pertamina. Kalau mau jualan bisa saja, tapi jangan di Jawa-Bali.

Sementara itu, pihak BP Migas mengaku belum pernah membahas liberalisasi BBM bersubsidi di 2013. [dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya