Berita

sby/ist

Politik

SBY Ceroboh, Batalkan Segera Grasi Dua Gembong Narkoba

SABTU, 13 OKTOBER 2012 | 10:11 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menilai langkah Presiden SBY mengabulkan permintaan grasi dua gembong narkoba, Deni Setia Maharwan alias Rapi Mohammed Majid dan Merika Pranola alias Ola alias Tania, sebagai tindakan yang mencederai semangat perang melawan narkoba yang selama ini diserukan.

Keputusan tersebut merupakan tindakan yang ceroboh meskipun memiliki dasar hukum yang membolehkan hal itu diakukan oleh SBY selaku kepala negara.

"Ini akan menjadi kebiasaan yang buruk dan membuka ruang bagi gembong narkoba baik nasional maupun internasional  untuk terlibat dan  masuk ke ranah politik, bahkan membantu biaya kampanye partai tertentu dan mengusung calon presiden di masa yang akan datang," ujar Sekjend DPP IMM, Fahmi Habibi, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (13/10).

Dengan begitu katanya, narkoba akan menyebar dengan mudah dan tentunya menjadi  bencana nasioanal yang sangat mengerikan. Jelas-jelas bahwa nakoba merupakan salah satu faktor yang merusak masa depan generasi muda di Indonesia. Tindak kekerasan yang dilakukan oleh para pemuda dan pelajar  seperti tauran, pemerasan dan asusila  yang marak terjadi belakangan ini  bisa jadi adalah akibat pengaruh narkoba.

"Kami mendesak Presiden SBY membatalkan grasi terpidana mati dua gembong narkoba itu dengan mencabut Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7/G/2012 yang mengubah hukuman mereka menjadi hukuman seumur hidup. Kami juga mendesak Presiden SBY memberlakukan hukuman mati bagi siapapun yang melakukan hal yang sama tanpa pandang bulu," katanya.

Jika kedua hal itu tidak dilakukan, katanya lagi, maka IMM menyerukan kepada seluruh elemen mahasiswa dan aktifis narkoba untuk melakukan aksi besar-besaran dan  mengibarkan bendera perang melawan  kebijakan  SBY yang telah memberikan peluang bagi tumbuh kembangnya narkoba di Indonesia itu. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya