Berita

as hikam/ist

Politik

SBY Jadikan Hak Prerogatif Presiden Murahan

SABTU, 13 OKTOBER 2012 | 12:06 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pengamat politik Muhammad AS Hikam menyesalkan keputusan Presiden SBY mengabulkan permintaan grasi dari dua gembong narkoba, Deni Setia Maharwan alias Rapi Mohammed Majid, dan Merika Pranola alias Ola alias Tania. Presiden ternyata tidak belajar dan malah kembali memberi "angin segar" terhadap para gembong narkoba.

"Sejak kasus Corby yang mendapat remisi presiden, dan telah mengundang kehebohan nasional, diharapkan Presiden mau belajar dan takkan mengulang lagi. Ternyata tidak!" tulis Hikam dalam akun jejaring sosial miliknya, Jumat (12/10).

Dia katakan, dengan grasi yang merupakan hak prerogatif dari seorang presiden itu, menjadi terkesan "murahan" karena dihadiahkan untuk para gembong narkoba yang sudah jelas merupakan para penghancur bangsa dan generasi muda.

Pertanyaannya, bagaimana kita sebagai bangsa akan melaksanakan pemberantasan narkoba jika presidennya saja malah sering memberi grasi kepada gembong narkoba? Bukankah akan menciptakan "moral hazard" bagi mereka yang bekerja di dalam program pemberantasan narkoba?

"Saya sangat mendukung pandangan Ketua PBNU, Gus Agil Siradj, bahwa dalam hal ini presiden tidak tepat atau menyia-nyiakan hak istimewa yang dijamin Konstitusi itu," kata wakil rektor Presiden University ini.

Seperti diberitakan, Presiden SBY mengabulkan pengajuan grasi dua gembong narkoba Deni Setia Maharwan alias Rapi Mohammed Majid, dan Merika Pranola alias Ola alias Tania. Jurubicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, pemberian grasi tersebut dilakukan SBY atas dasar perhatiannya kepada warga negara Indonesia yang dijatuhi vonis hukuman mati dalam kasus pidana. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya