Berita

Dunia

Debat Biden-Ryan Berlangsung Panas

SABTU, 13 OKTOBER 2012 | 06:39 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pertarungan pemilihan presiden AS semakin ketat saja. Debat calon wakil presiden AS Joe Biden dan Paul Ryan kemarin berlangsung panas. Debat dibuka dengan argumen tentang keamanan nasional, kebijakan ekonomi, pajak dan asuransi kesehatan.

Di awal debat Biden membela kebijakan pemerintahan Obama dalam menangani serangan di konsulat Benghazi, sebagai reaksi atas video anti Islam yang dibuat di AS. Dalam debat yang diadakan di Centre College, Louisville, Biden mengecam kubu Romney dengan mengatakan keputusan kandidat presiden dari Partai Republik itu untuk mengadakan konferensi pers saat serangan terjadi bukan menunjukkan tindakan kepemimpinan seorang presiden.

Sementara itu Ryan mengatakan pemerintah Obama telah mengabaikan permintaan untuk pengetatan dalam penjagaan keamanan. Menurutnya, Al-Qaeda dan afiliasinya semakin kuat di kawasan Afrika Utara.

Biden pun membalas. Ia menyebut kritik Ryan atas tindakan pemerintah sebagai "omong kosong."

Biden kemudian menyerang komentar Romney bahwa 47% warga Amerika yang tidak membayar pajak pendapatan harus bertanggungjawab atas diri mereka sendiri.

Ia mengingatkan rakyat Amerika bahwa Romney telah menentang tindakan pemerintah untuk menyelamatkan pabrik-pabrik otomotif AS.

"Saya belum pernah bertemu dua lelaki lain yang lebih tidak bersahabat pada Amerika," kata Biden menyindir Romney dan Ryan.

Dalam debat yang dimoderatori Martha Raddatz, koresponden senior politik luar negeri ABC News ini, Ryan kemudian menyampaikan sifat dermawan Romney. Dia menyebut jawaban-jawaban Biden dalam debat sebagai pernyataan blunder' yang justru memojokan dirinya sendiri dan pasangannya, Barack Obama.

Sebelumnya, pada Rabu lalu, Obama mengatakan ia 'terlalu sopan' pada lawannya, Mitt Romney. Kubu Obama menuduh Romney, seorang konglomerat dan mantan gubernur Masaschusetts, mengalihkan posisi kebijakannya untuk memikat pemilih dan berdusta dalam debat yang berlangsung di Denver, Colorado.

Demokrat berharap mengubah situasi setelah Presiden Barack Obama dinilai tidak tampil cemerlang dalam debat pekan lalu.[dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya