Berita

sofjan wanandi/ist

Sofyan Wanandi Tak Senasionalis yang Dipikirkan

JUMAT, 05 OKTOBER 2012 | 17:12 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Anggota Komisi IX DPR RI Poempida Hidayatulloh mengaku kaget mendengar pernyataan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi sehari sebelum aksi mogok nasional buruh, Selasa (2/10).

Sofyan mengatakan akan mengganti semua tenaga buruh dengan mesin apabila buruh terus melakukan demo.
 
"Saya mendengar ucapan Sofjan terkejut dan sangat kecewa. Saya pikir Pak Sofyan itu teladan dan sangat nasionalis," ungkap Poempida di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/10).
 

 
"Dengan statement seperti itu Pak Sofyan tak tampak senasionalis yang saya pikirkan," kesalnya.

Lebih lanjut, menanggapi rencana Sofyan menggantikan semua tenaga buruh dengan mesin, politisi Partai Golkar ini malah mempertanyakan hal itu. Apa bisa 100 persen tenaga mesin berfungsi tanpa bantuan dan peran tenaga kerja?
 
Poempida yang memiliki latar belakang teknik mesin menegaskan meskipun mesin, tetap memerlukan tenaga kerja untuk mengoperasikannya.

"Setahu saya tidak ada 100 persen mesin bisa berjalan begitu saja. Tidak bisa 100 persen mesin lepas dari peran tenaga kerja," katanya.

Selain itu, Poempida mempertanyakan rencana Apindo memakai tenaga mesin di tengah kondisi sekarang kekuarangan lisrik.

"Dengan situasi negara kekurangn listrik, tidak mungkinlah itu," terangnya.

Karenanya, menurut Poempida, sangat disayangkan seorang soko guru seperti Sofjan mengeluarkan pernyataan dan pemikiran yang bisa memprovokasi buruh. Untuk itu, Poempida meminta semua pihak baik pemerintah dan pengusaha tidak menyelesaikan persoalan buruh dengan melakukan provokasi dan menebar ancaman-ancaman. Melainkan persoalan buruh harus diselesaikan melalui musyawarah mufakat. 

"Jadi pemalasahan buruh, jangan ada provokasi dan ancaman-ancaman. Harusnya diselesaikan dengan musyawarah mufakat," pungkasnya.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya