ilustrasi
ilustrasi
Tentu tidak sembarang orang bisa melakukan tari kejang ini. Selain harus rajin latihan dan punya fisik yang kuat, tari kejang ini tentu tidak mungkin bisa dilakukan dalam keadaan teler atau sakau akibat narkoba.
Inti dari gerakan tari kejang ini adalah menjaga keseimbangan badan dengan mengikuti ritme dan tempo musik yang sangat cepat diselang-seling oleh gerakan yang variatif.
Jadi jangan coba-coba melakukan gerakan tarian ini tanpa latihan yang rajin dan fisik yang prima, apalagi mencobanya dalam keadaan teler.
Tari kejang pada era 1980-an sangat disukai baik oleh yang menontonnya maupun oleh yang mempertontonkannya, sehingga sampai-sampai kostum penari kejang waktu itu jadi mode: celana komprang model baggy, ikat kepala, dan sepatu putih. Itulah ciri anak breakdance yang suka kejang-kejang.
Nah, para sineas dan produser film nasional pun waktu itu ikut-ikutan bikin film tari kejang yang memang laku di pasar. Disusul penyanyi rock nasional tidak mau kalah keranjingan, malah para penyanyi dangdut tidak mau ketinggalan.
Pokoknya waktu itu belum disebut anak gaul kalau nggak becus tari breakdance.
Tapi kenapa tarian ini disebut tari kejang? Karena gerakannya memang mirip orang kejang. Walaupun kejang sebenarnya jenis penyakit yang biasanya muncul sewaktu anak-anak terkena demam tinggi.
Anak biasanya kena demam di usia dua sampai lima tahun dan kalau tidak segera ditangani bisa menyebabkan infeksi otak.
Kejang akibat demam biasanya sangat menakutkan, tapi jangan sekali-kali memasukan jari atau sendok ke mulut anak agar lidahnya tidak tergigit, sebab yang bisa terjadi justru sebaliknya gigi anak bisa patah dan jari terluka.
Nah, ngomong-ngomong soal tari kejang dan kejang akibat sakit demam, media massa kemarin rame memberitakan: Hartati Murdaya yang merupakan salah satu anggota Dewan Pembina Partai Demokrat mengalami kejang-kejang saat hendak diperiksa KPK, sehingga terpaksalah salah satu orang terkaya di Indonesia itu dilarikan ke rumah sakit. ***
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20