ilustrasi
ilustrasi
Anggota Komisi X DPR Dedi Gumelar mengatakan, perÂsiaÂpan even olahraga yang digeÂlar empat tahun sekali ini belum mencapai 100 persen, salah satuÂnya pembangunan wisma atlet PON.
“Dulu ketika SEA Games perÂsoalannya sama, nyaris gagal. Kita berpikir PON kali ini bisa leÂbih siap, tapi ternyata lebih paÂrah. Sekarang wisma atlet pun belum siap,†ujar Dedi Gumelar yang sebelumnya dikenal sebaÂgai pelawak Mi’ing.
Bekas pelawak Bagito Grup ini mengatakan, proses peÂngÂadaan yang sejatinya hanya dilaÂkuÂkan penunjukan langsung aliÂas tanpa tender merupakan bukti burukÂnya manajemen dan perÂsiaÂpan pemerintah dalam hal ini KeÂmenÂtÂrian Pemuda dan Olahraga.
“Tidak ada pilihan selain peÂnunjukkan langsung. Kita sudah tahu akan ada PON di sana dari taÂhun 2006. Tapi, ternyata kataÂnya kondisinya mendesak. SeÂbenarnya tidak ada yang mendeÂsak,†ujar pria yang biasa disapa Miing.
Menurut Miing, proses penunÂjukan langsung ini merupakan dampak dari korupsi yang dilaÂkukan para pejabat di daerah terÂsebut. “Otomatis mengganggu, ganti kepala proyek, segala maÂcam. Orang-orang juga takut,†kata Miing.
Dampak dari kondisi tersebut, kontingen Jawa Timur lebih meÂmilih untuk mengontrak rumah dan tinggal di Hotel, ketimbang harus menginap di Wisma Atlet selama PON XVIII Riau berÂlangÂsung.
Menurut Humas KONI Jatim, Indro Sulistio, mereka sudah meÂlihat kondisi wisma atlet. KonÂdisinya, setiap kamar diisi untuk dua orang. Namun setiap kamar wisma atlet tidak tersedia kamar mandi di dalam.
“Kamar mandinya ada di luar kamar. Hitungannya untuk tiga kamar di wisma satu kamar manÂdi. Dari pada rebutan mandi, kaÂmi lebih memilih tempat lain saÂja,†kata Indro.
Bagi Indro, hal itu tidaklah maÂsalah. Sebab, semuanya suÂdah merupakan keputusan tim untuk memilih menginap di luar wisma atlet. “Kami sama sekali tiÂdak keberatan atas putusan ini. Sebab, ini sudah menjadi kepuÂtusan untuk memilih tempat yang lain,†katanya.
Sementara itu, ancaman kabut asap dari dampak kebakaran huÂtan di wilayah Sumatera yang meÂnyelimuti Riau bisa menganÂcam kesehatan para atlet yang berlaga di PON.
“Kabut asap sangat memberiÂkan dampak negatif bagi para atlet PON,†kata pakar lingkuÂngan dan kesehatan dari UniverÂsitas Riau, Tengku Ariful Amri di Pekanbaru, kemarin.
Ariful menjelaskan, dampak kabut asap itu yang paling berÂbahaya adalah bagi atlet yang akan bertanding di lapangan terÂbuka. Walau bagaimana pun, lanÂjutnya, ketika atlet sedang beraktivitas, mulai dari tekanan darah hingga tarikan nafas akan meningkat begitu luar biasa.
“Begitu juga bagi para atlet yang akan bertanding di arena tertutup atau dalam gedung. NaÂmun untuk atlet yang berlaga di arena tertutup kan sudah ada pemÂbatasan udara yang masuk, terÂmasuk kabut asap dalam ruaÂngan,†katanya.
Lanjutnya, bagi atlet yang berÂtanding di arena terbuka, akan sangat berdampak luar biasa bagi fisik dan kesehaÂtan para atlet itu. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28