Dalam waktu dekat, Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) akan menggelar pertemuan dengan Joint Committee (JC)-sebuah komite yang dibentuk sesuai hasil MoU antara PSSI, KPSI, dan ISL.
Anggota Exco KPSI Ahmed Zaki Iskandar mendukung langkah pertemuan tersebut. Menurutnya, pertemuan AFC dengan JC merupakan langkah dan momentum strategis untuk membahas beberapa agenda penting tentang masa depan sepak bola Indonesia.
Namun, kata Zaki, agenda yang tidak boleh dilupakan juga adalah evaluasi pengelolaan liga sepak bola Indonesia yang tidak profesional di bawah kepimimpinan Djohar Arifin selaku Ketua Umum PSSI. Zaki menilai kepemimpinan PSSI pimpinan Djohar Arifin tidak mengatur timnas secara efisien, tidak terprogram secara utuh, dengan kurangnya rencana jangka panjang dan dukungan yang membuat prestasi timnas menurun.
"Kekalahan 0-10 dari Bahrain, batalnya turnamen Java Cup, dan keikutsertaan Indonesia dalam turnamen Al-Nakbah di Palestina yang bukan merupakan agenda resmi FIFA merupakan beberapa contoh pengelolaan sepak bila nasional yang tidak kompeten dan profesional serta terprogram," tutur Zaki (Kamis, 30/8).
Selain prestasi yang terus melorot, di bawah kepemimpinan Johar Arifin, citra sepak bola Indonesia juga tidak kunjung membaik. PSSI misalnya kerap gagal mendatangkan klub-klub bergengsi ke tanah air seperti gagal mendatangkan Everton dan Galatasaray ikut serta dalam Java Cup 2012.
Zaki mengatakan dirinya mendukung langkah KPSI yang konsisten membentuk timnas yang berasal dari seluruh pemain Indonesia Super League (ISL) dan akan dilatih oleh Alfred Riedle. Timnas akan dipersiapkan untuk mengikuti Piala AFF 2012 pada November mendatang.
"Sangat beralasan KPSI membentuk timnas sendiri karena sejauh ini JC belum membahas penyatuan dualisme kompetisi sepak bola Indonesia dalam rapatnya, " tutur A. Zaki Iskandar yang merupakan calon Bupati Kabupaten Tangerang yang akan bertarung dalam Pemilukada Kab. Tangerang Desember mendatang. [zul]