denny ja/ist
denny ja/ist
Demikian kabar yang diterima Rakyat Merdeka Online dari kantor konsultan politik itu, Rabu pagi (29/8).
"Anak-anak itu seharusnya riang. Tapi di Sampang, mereka menjadi pengungsi, terusir dari tanah mereka, dan menyaksikan kekerasan, hanya karena orang tua mereka punya paham agama berbeda," ujar pendiri Yayasan Denny JA untuk Indonesia Tanpa Diskriminasi itu.
Beberapa waktu belakangan ini Denny JA memang lebih sering beraktivitas di dunia kebudayaan dan gerakan melawan diskriminasi. Dia telah menyelesaikan sebuah buku kumpulan lima puisi esai yang diangkat dari konflik yang terjadi di Indonesia. Kelima puisi esai itu telah pula difilmkan dan dijadikan naskah drama musikal.
Tim pendongeng itu akan diberangkatkan hari Kamis besok (30/8) dan akan tinggal di Sampang selama satu bulan. Mereka akan mendongeng untuk anak-anak, membangkitkan kembali harapan mereka.
"Tema utama setiap dongeng adalah Tuhan tak pernah tidur. Ia mendengar setiap anak yg tak berhenti berharap dan berikhtiar," demikian Denny JA. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28