Berita

Aravane Rezzai

Olahraga

Petenis Muslimah Tersukses Di Dunia

Aravane Rezzai
MINGGU, 26 AGUSTUS 2012 | 08:07 WIB

Aravane Rezai merupakan so­sok petenis yang bisa menjadi is­pirasi Muslimah di seluruh du­nia. Berkat ketekunan dan kerja ke­ras­nya, petenis asal Prancis ini petenis Muslimah tersukses di dunia.

Dia pernah menempati posisi peringkat lima dunia yang belum pernah disamai petenis Mus­li­mah manapun. Rezai sebenarnya bukanlah warga negara asli Pran­cis, ia lahir di Iran sebelum ak­hir­­nya berpindah kewa­r­ga­ne­ga­ra­an pada 2005 silam.

Ia memutuskan hijrah ke Pran­cis untuk mengatasi krisis ke­ua­ngan keluarganya. Awal karir Rezai di Prancis tidaklah mulus, lantaran sempat mendapat tin­dakan dis­kri­minasi sebagai pe­tenis beragama Muslim dan bu­kan asli Prancis.

Namun berkat kepiawaiannya mengayunkan raket, kini Rezai menjadi salah-satu petenis putri andalan Prancis diberbagai kejuaran tenis profesional. “Saya bangga bisa mewakili Mus­li­mah. Saya tahu, bahwa saya ada­lah contoh bagi gadis-gadis lain dan jika dapat memberi mereka kekuatan atau bantuan apa pun untuk meningkatkan hidup m­e­re­ka, itu bagus,” ujar Rezai.

Diakuinya, ia bangga menjadi orang Iran namun berke­wa­r­ga­ne­garaan Prancis, meski saat ber­tanding banyak yang mem­pro­tesnya. “Begitu banyak orang ber­tanya kepada saya apakah saya memilih Perancis atau Iran. Saya mengatakan: ‘apakah anda bertanya kepada seorang ibbu, anak mana yang  anda pilih un­tuk dilahirkan?’ saya mencintai kedua negara tersebut,” ujarnya.

Rezai tidak pernah jauh dari ke­luarganya. Ia dilatih oleh ayah­nya, Arsalan, patner latihan­nya adalah saudara laki-lakinya Anouch. Sementara ibunya, Nou­chine, ber­peran sebagai fisioteerapisnya.

Meski kini bisa dibilang Rezai menjadi petenis yang sukses, na­mun masa lalunya cukup me­nye­dihkan. Terutama saat ia kerap men­dapat diskriminasi karena beragama Muslim. “Pada umur 17 tahun, saya adalah juara Pe­ran­cis Ju­nior namun kemudian saya dis­kors oleh Federasi Pe­rancis selama dua bulan karena saya bermain dua turnamen ber­turut-turut,” katanya.

“Menurutku itu diskriminasi, karena dua gadis yang lain me­la­kukan hal yang sama namun me­reka tidak dikenakan penalti. Me­reka adalah asli warga Pran­cis se­mentara saya keturunan Persia dan beragama Islam. Waktu itu saya tidak bahagia,” kenangnya. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya