Bernard Hopkins
Bernard Hopkins
Apalagi ia merupakan seorang Muslim. Hopkins meraih gelar juara dunia kelas menengah WBC di usia 46 tahun. Saat itu ia mengalahkan petinju Kanada Jean Pascal. Rekor ini hanya kaÂlah oleh petinju legendaris AmeÂrika lainnya, George Foreman yang sukses meraih gelar juara duÂnia kelas berat WBA dan IBF dari kompatriotnya Michael MooÂrer di tahun 1994.
Hopkins memulai karier tinju profesionalnya sejak tahun 1988. Ia merupakan petinju terbaik yang pernah dimiliki Amerika SeÂrikat. Namanya mulai dikenal luas publik Amerika dan dunia karena keberhasilannya memÂperÂtahankan rekor 20 kali gelar juara tinju dunia kelas menengah.
Di masa jayanya, pria keÂlaÂhiÂran Philadelphia, Pennsylvania, 15 Januari 1965 ini, merupakan petinju pertama di dunia yang memegang empat gelar keÂjuaÂraan utama dunia. Namun tak ada yang menyangka kalau HopÂkins tumbuh dan dibesarkan oleh kedua orang tuanya, Bernard HopÂkins Sr dan Shirley Hopkins, di kawasan kumuh Rosen Raymond.
Saat usianya menginjak 13 taÂhÂun, ia terlibat dalam sebuah aksi kejahatan. Ia melakukan penÂjamÂbretan dan menikam. AkiÂbatÂnya, ia harus menjalani hukuman penjara sampai usia18 tahun berÂsama sembilan orang rekannya di penjara Graterford.
Semasa menjalani hukuman, ia mulai mengenal tinju. Melalui tinju, Hopkins menapaki hidup yang lebih baik. Debut pertaÂmaÂnya sebagai petinju dijalaninya dengan mulus. Ia mampu meÂngalahkan Greg Paige di Blue HoÂrizon, 22 Februari 1990.
SeÂtelah itu, Hopkins mampu mÂeÂngaÂntongi kemenangan 20 kali tanÂpa pernah kalah. KemeÂnaÂngan itu mengantarkannya menÂjadi penguasa tinju kelas menengah.
Setelah memutuskan bertinju saat mendekam di penjara, HopÂkins juga mengambil putusan terpenting dalam hidupnya. Ia memilih Islam sebagai pemandu keÂhidupan spiritualnya. AwalÂnya, tak ada yang mengetahui baÂgaimana ia mengenal Islam. Hopkins yang telah mengenal Islam terlihat kian matang.
Di luar ring tinju, Hopkins menÂÂjalani kehidupannya dengan norÂmal. Ia merupakan suami dari JeaÂnette Hopkins yang dinikahiÂnya sejak 1993 dan ayah dari seÂorang putri bernama Latrice. MenÂÂjadi seÂorang Muslim tidak mengÂhalangi Hopkins untuk terus berÂkarier di dunia adu jotos ini. BahÂkan, tanpa sepengetahun banyak orang, ia kerap berdoa seÂbelum bertarung. Baginya, tinju adalah peÂkerjaanÂnya. Dan, ia meÂngangÂgap dirinya mampu dan masih kuat. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28