Berita

istiqlal/ist

Mujur Lihat Presiden SBY di Masjidnya Soekarno

MINGGU, 19 AGUSTUS 2012 | 10:19 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Buat umat Muslim di ibukota, adalah keistimewaan tersendiri jika melaksanakan Shalat Ied di Masjid Istiqlal, Jakarta. Masjid bersejarah ini adalah kebanggaan bangsa Indonesia dan menjadi salah satu simbol Bhineka Tunggal Ika.

Masjid raksasa berkapasitas 100 ribu jamaah itu adalah masjid nasional yang pertama. Terletak di Taman Wijayakusuma, Jakarta Pusat. Istiqlal berarti kemerdekaan. Nama itu diberikan oleh Presiden pertama Soekarno.

Mengapa jadi lambang toleransi agama, karena arsiteknya adalah seorang pria Tapanuli, yang kebetulan pemeluk Kristen, bernama Frederik Silaban. Dia juga terletak berseberangan dengan Gereja Katedral.


Dari berbagai sumber tercatat, masjid raksasa yang dibangun mulai 1961 itu, dibangun di atas tanah seluas 12 hektare. Bangunannya seluas 7 hektare, terdiri atas bangunan induk bertingkat lima, gedung pendahuluan, dan selasar penghubung, teras raksasa, emper keliling, dan  emper tengah, menara, jalan, dan tempat parkir, serta jembatan dan taman air mancur. Luas lantainya mencakup 72.000 meter persegi dan luas atapnya  21.000 meter persegi.

Ipoeng Mustari, salah seorang warga Jakarta yang sengaja memilih Istiqlal sebagai tempat shalat Idul Fitri mengakui ada perasaan berbeda kalau menyembah Allah SWT di masjid indah itu.

"Karena banyak umatnya, mujur kalau Presiden SBY kelihatan," kata Ipoeng saat berbincang santai dengan Rakyat Merdeka Online sesudah Shalat Ied di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (19/8).

Pria usia 69 tahun itu adalah warga Pantai Mutiara Jakarta Utara, dan aslinya asal Surabaya. Dia Shalat Ied bersama Istri, anak dan cucu. Sesampai di Istiqlal, mereka berpisah untuk memilih sisi ternyaman untuk beribadah.

"Mana yang enak saja, selesai shalat kita janji jumpa di sini (tempat parkir). Saya sendiri shalat di dalam. Tadi saya sudah dapat tempat yang enak, agar bisa lihat Presiden. Tapi saya sebentar wudhu, lalu tidak kebagian tempat lagi, saya lalu di pinggir," ceritanya.

"Kita bangga pada masjid ini. Selain besar, masjid ini juga dibangun Bapak Soekarno. Kalau tidak shalat disini, perasaan kurang mantab," ungkap.

Mengenai kemanan, kata Bapak ini, sangat ketat. Bahkan ceritanya, pas memasuki pintu masuk terjadi antri karena dijaga Paspampres.

"Tapi tidak apa-apa, karena ada bapak SBY," tambahnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya