UMAT Islam dari berbagai penjuru dunia selalu menyelenggarakan peringatan nuzul al-Quran. Biasanya, peringatan itu dilaksanakan setiap tanggal 17 Ramadan. Tanggal tersebut diyakini sebagai hari dimana wahyu pertama diturunkan kepada Rasulullah SAW.
Informasi tentang turunnya Al-Quran pada bulan Ramadan dinyatakan Allah secara eksplisit dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi, “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).â€
Selain menginformasikan tentang waktu nuzul Al-Quran, ayat tersebut juga menjelaskan fungsi diturunkannya Al-Quran. Menurut ayat ini, Al-Quran secara inklusif berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia. Dalam konteks ini, Al-Quran tidak hanya diturunkan pada umat Islam semata, tetapi kepada seluruh umat manusia. Karena itu, siapa pun manusianya bisa menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman dalam hidupnya.
Dalam mempedomani Al-Quran, setidaknya ada 3 langkah yang perlu dilakukan. Pertama, mempelajari cara membaca Al-Quran. Dengan mengetahui cara membacanya, hati diharapkan dapat selalu tergerak untuk membacanya. Kemampuan membaca Al-Quran juga akan menimbulkan kecintaan terhadap kitab suci ini. Semakin sering dibaca, diyakini akan semakin mudah pula seseorang untuk memahami isi kandungannya.
Kedua, mempelajari makna-makna yang terdapat di dalam setiap ayat yang dibaca. Ini dapat dilakukan secara bertahap. Bagi mereka yang tidak mempunyai latar belakang pengetahuan madrasah, bisa memulainya dengan membaca Al-Quran sekaligus beserta terjemahannya. Walau terjemahan itu tidak bisa mewakili makna utuh daripada ayat yang dibaca, namun setidaknya pesan-pesan umum dari ayat itu dapat dipahami dengan benar.
Ketiga, mengamalkan pesan-pesan yang terdapat di dalam Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Apa pun yang akan dilakukan, semaksimal mungkin diharapkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam Al-Quran. Berkonsultasi dengan Al-Quran sangat penting dilakukan dalam rangka meraih kesuksesan hidup baik di dunia dan akhirat.
Agar Al-Quran dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, maka seyogyanya masing-masing keluarga mukmin memiliki program pembumian Al-Quran. Al-Quran tidak boleh hanya dijadikan sebagai perhiasan di rak-rak buku, tetapi Al-Quran harus dibaca, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan nyata. Di bulan suci ini, setiap umat Islam dituntut untuk berusaha memperbanyak tilawah, mempelajari makna, dan mengamalkan pesan-pesan mulia yang ada di dalam Al-Quran. Ketiga hal ini tentu jauh lebih penting dibandingkan dengan hanya sekedar memperingati nuzul Al-Quran dalam bentuk upacara seremonial belaka. Wallahua'alam. [***]
Penulis adalah Menko Perekonomian RI