Berita

cicak buaya/ist

KORUPSI DRIVING SIMULATOR

Investigasi Bersama Polri dan KPK Memungkinkan Cicak Vs Buaya Jilid II

KAMIS, 02 AGUSTUS 2012 | 16:48 WIB | LAPORAN:

Wacana investigasi bersama Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna selesaikan kasus korupsi driving simulator yang melibatkan Djoko Susilo mengundang polemik.

Menurut pengamat Kepolisian, Bambang Widodo Umar, jika ini tetap dilakukan maka akan membuat tarik menarik antara kepolisian dan KPK.

"Ini akan memungkinkan adanya Cicak Vs Buaya dan menimbulkan gerakan sosial seperti dulu. Sebaiknya Kepolisian berbesar hati untuk menyelesaikannya pada KPK," ucap Bambang Widodo dalam diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, (Kamis, 2/8).


Ia pun menilai bila kasus ini masih diteruskan bersama-sama, baik Polri dan KPK, maka ini akan terjadi kebuntuan (dead lock). Dimana fungsi dari kedua lembaga aparat hukum ini berbeda perannya.

"Saya pikir nanti akan jadi berbenturan, karena visinya beda. Polisi kan semua jenis, sedangkan KPK fokusnya korupsi, serahkanlah pada KPK," imbuhnya.

Bambang juga mengemukakan bila persoalan masalah pengambil alihan investigasi masih tarik menarik antara Polri dan KPK ini akan mempersulit pengusutan KPK sendiri nantinya. Dan perbedaan yang terjadi akan menjadi kontradiksi nanti dimana masyarakat tidak akan percaya lagi pada penegakan hukum.

"Oleh karena itu jika Polri berbesar hati menyerahkan kasus ini pada KPK maka  sebetulnya ini adalah momentum atau peluang yang baik untuk Polri memperbaiki citranya," ujarnya.

Terkait petugas polisi yang menghalang-halangi penyelidikan KPK, ia beranggapan justru ada kekhawatiran di lingkungan Polri kalau ini disidik KPK mungkin masalah yang lebih luas akan terbongkar. Oleh karena itu barangkali dengan cara yang kearifan diserahkanlah kepada KPK maka seyogyanya kepada KPK. [arp]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya