Berita

ilustrasi

KONGKALIKONG

Bonie Hargens: Sekarang Saatnya Mereka Saling Hantam

SELASA, 24 JULI 2012 | 15:01 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Peringatan presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar jajaran pemerintahan dan oknum DPR menghentikan kongkalikong mencuri uang negara memperjelas pola operasi korupsi yang terjadi, yakni konspirasi antara eksekutif dan legislatif.

"Sekarang saatnya mereka saling hantam," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia, Bonie Hargens kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 24/7).

Menurutnya, kondisi sekarang ini adalah momentum terjadinya perubahan. Penegakan hukum sudah mulai berjalan normal. Perlahan-lahan berkurang jumlah mereka yang kebal terhadap hukum sampai akhirnya akan jelas bahwa di lingkaran presiden, parlemen dan di partai politik banyak penyamun.


"Marzuki Alie bahkan pernah mengeluh ke saya soal parahnya kondisi korupsi politik di tubuh parlemen. Kawan lain mengaku korupsi politik di lingkaran presiden begitu kompleks, artinya Istana tidak suci. Pengakuan Menteri  Sekretaris Kabinet Dipo Alam punya data-data korupsi mereka  tidak salah," imbuh Bonie.

Pola korupsi politik, menurtnya, memang selalu sama, yakni hasil konspirasi antara kader partai (politisi), struktural parlemen dan eksekutif, penegak hukum, pengusaha, dan klien non partai seperti yayasan dan lain-lainnya.

"Mereka bekerja melalui kebijakan formal sehingga jejak korupsi selalu samar," tandasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya