Berita

pks/ist

Prediksi PKS: Inilah Dua Kemungkinan Akhir Kisah Hambalang

JUMAT, 20 JULI 2012 | 16:27 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Biarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyidikan Kasus Hambalang. Lembaga pimpinan Abraham Samad cs itu pasti memiliki teknik tersendiri untuk mengungkap mega skandal tersebut.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi Hukum DPR, Aboe Bakar Al Habsy kepada Rakyat Merdeka Online beberapa waktu lalu, Jumat (20/7).

Menurutnya, ada dua kemungkinan yang terjadi dalam perkara ini. Pertama, bisa jadi KPK masih menyisir perkara Hambalang dari pinggir, sehingga operatornya-lah yang diproses terlebih dahulu. Ini dilakukan sembari menguatkan bukti untuk mendongkel pemain sentral di pusat pusaran kasus.


"Bila yang terjadi seperti ini amat mungkin akan ada nama-nama baru yang menjadi tersangka, termasuk yang telah lama beredar di masyarakat (Andi Malarangeng dan Anas Urbaningrum -red)," ujar Aboe Bakar

Kemungkinan kedua kata politisi PKS ini, KPK memang hanya fokus pada persoalan konstruksi, tidak ada keberanian untuk membongkar hulu perkara hambalang.

"Makanya dari awal terkesan KPK hanya berputar-putar saja sampai memeriksa lebih 70 orang saksi. Bisa jadi akhirnya para pelaksana tekhnislah yang dijadikan tumbal, yaitu pejabat selevel pembuat komitmen dan para pimpinan rekanan yang membangun gedung Hambalang," paparnya

Padahal sambung Aboe Bakar, ketua BPK sudah menyatakan bahwa proyek Hambalang sudah cacat sejak dalam kandungan, yang ini berarti persoalan hambalang itu kompleks, mulai hulu hingga hilir.

"Nah, dalam kondisi yang demikian tidak akan mungkin ada nama-nama besar yang diproses, apalagi selevel menteri atau pimpinan partai," ungkapnya

Namun masih kata Aboe Bakar, hal itu semua hanya tebak-tebakkan buah manggis, manis atau asamnya belum ketahuan. "Kita lihat saja kinerja KPK, ini merupakan ujian atas independensi dan kredibilitas para komisionernya," demikian Aboe Bakar. [arp]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya