Berita

PPP Ajak Partai-partai Islam Pulang ke "Rumah Besar"

RABU, 18 JULI 2012 | 17:28 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Partai-partai berbasiskan Islam yaitu PKS, PPP, PAN dan PKB sulit diharapkan untuk memperoleh peningkatan suara signifikan pada pemilu dua tahun lagi.

Dalam beberapa hasil survei mereka tidak pernah menduduki tiga besar. Bahkan, Lembaga Survei Nasional menyebut semua partai Islam hanya memiliki elektabilitas 5 persen ke bawah.

Jika tidak segera melakukan konsolidasi serius, partai-partai Islam yang tersisa bisa gagal masuk Senayan.


Partai Pembangunan Persatuan (PPP) tidak menampik persepsi itu. Untuk menghimpun lagi kekuatan parpol Islam yang tercerai berai, partai berlambang Kabah tersebut membuka pintu bagi partai-partai berbasis Islam lainnya untuk bergabung.

"Pada prinsipnya PPP itu kan menyatakan diri sebagai rumah besar Islam, jadi kita sangat terbuka untuk bagaimana partai-partai Islam yang lain bisa bergabung kembali ke rumah besarnya," kata Wakil Ketua Umum PPP, Lukman Hakim Saifuddin, di sela acara seminar politik dengan tema 'Disharmoni Hubungan Presiden dengan DPR', di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (18/7).

Partai-partai Islam diprediksi akan semakin terbenam. Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN), semua partai Islam hanya memiliki elektabilitas 5 persen ke bawah. Survei tersebut dilakukan pada 10-20 Juni 2012 di 33 provinsi di Indonesia. Metode pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden 1.230 dan margin of error plus minus 2,8 persen.

Secara keseluruhan, Golkar unggul dengan elektabilitas sebesar 20,1 persen. Kemudian disusul PDI Perjuangan 14 persen dan Demokrat 10,5 persen. Sementara PKS sebesar 5,1 persen, Nasdem 4,8 persen, Gerindra 4,5 persen, PAN 3,8 persen, PPP 3,5 persen, PKB 3,3 persen, dan Hanura 3,2 persen.

Di pemilu 1999, perolehan suara semua partai Islam mencapai 36,52 persen. Pada 2004 naik menjadi 38,39 persen. Di 2009 menurun menjadi 29,14 persen. Dan hasil survei LSN saat ini suara semua partai Islam hanya 15,7 persen. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya