Berita

ilustrasi/ist

Andi Arief: Alhamdulillah, Tim Nasional Riset Gunung Padang Akhirnya Terbentuk

RABU, 04 JULI 2012 | 22:15 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) dapat menarik nafas lega.

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) telah membentuk sebuah tim nasional untuk melanjutkan penelitian situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan di situs tersebut akan memiliki skala yang lebih besar dan signifikan.

"Alhamdulillah, akhirnya Puslit Arkenas sudah memutuskan untuk membentuk tim nasional untuk  riset Gunung Padang," tulis SKP BSB Andi Arief dalam pesan yang disebarkannya via jejaring sosial media Rabu malam (4/7).

Tim nasional itu, sebut Andi Arief lagi, dipimpin arkeolog senior dari Universitas Indonesia Munardjito.

Tahun lalu, kantor SKP BSB membentuk Tim Bencana Katastropik Purba yang menyelidiki pola bencana di masa lalu yang terus berulang hingga ke masa kini. Mempelajari pola bencana ini dilakukan untuk memetakan potensi bencana di tanah air dalam rangka mitigasi atau mengurangi kerusakan dan korban akibat bencana.

Salah satu lokasi yang diteliti Tim Bencana Kastastropik Purba adalah Gunung Padang yang tidak begitu jauh dari patahan Cimandiri. Peralatan geolistrik yang digunakan Tim Bencana Katastropik Purba merekam anomali geologi di bawah situs megalitikum Gunung Padang.

Anomali itulah yang kemudian melahirkan dugaan bahwa di bawah situs tersebut ada bangunan yang tertimbun. Juga dibayangkan, bila situs megalitikum Gunung Padang berusia ribuan tahun maka dapat diperkirakan bahwa bangunan yang tertimbun itu, bila ada, berusia jauh lebih tua dari bebatuan yang tersebar di permukaannya.

Bulan Februari lalu, kantor SKP BSB menyerahkan hasil penelitian di Gunung Padang kepada tiga kementerian, yakni Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Riset dan Teknologi, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sambil menunggu tim baru yang dibentuk kementerian, kantor SKP BSB menginisiasi sebuah tim independen yang terdiri dari dua kamar, arkeologi dan geologi, untuk melanjutkan penelitian di Gunung Padang. Beberapa waktu lalu, tim independen ini melakukan eskavasi terbatas pada sisi timur situs megalitikum Gunung Padang.

Hasilnya, dugaan mengenai bangunan yang tertimbun di bawah situs megalitikum Gunung Padang semakin kuat. Tim ini juga telah merilis sketsa rekaan bentuk bangunan tersebut. Sepintas, bangunan itu memiliki kemiripan dengan beberapa piramida kuno di kawasan Amerika Latin.

Piramida Gunung Padang ini diperkirakan memiliki 100 undakan dan terbentang di kawasan seluar 25 hektar. Jauh lebih luas dari kawasan Candi Borobudur di Jawa Tengah yang hanya 1,5 hektar.

"Mudah-mudahan ini awal yang baik. Tim terpadu riset independen menyambut baik inisiatif Puslit Arkenas dan siap bekerja sama," ujar Andi Arief lagi menyambut pembentukan tim nasional untuk meneliti Gunung Padang itu.

Dia menambahkan bahwa tim independen yang telah terbentuk tidak akan dibubarkan. Tim itu diharapkan melakukan riset lanjutan di berbagai tempat yang juga diduga memiliki fenomena serupa dan memiliki kaitan dengan kejadian bencana di masa lalu seperti Gunung Sadahurip di Garut, Bukit Dago Pakar, Trowulan di Jawa Timur, dan Batu Jaya di Bekasi, Jawa Barat. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya