Film & Payudara Nikita Disindir Joko Anwar

RMOL. Setelah sempat bersitegang dengan Dewi Perssik dan Jenny Cortez, bom seks Nikita Mirzani kembali terlibat perseteruan dengan sutradara Joko Anwar. Perang kata-kata di dunia maya itu berawal ketika Joko membuat guyonan tentang dua film yang dibintangi Nikita.

Dalam twitter pribadinya, Joko mengubah judul film Nikita, Mama Minta Pulsa. Ia juga menyindir film Nikita lainnya yang berjudul Nenek Gayung.

“Film ‘Mama Minta Pembalut’. Tagline: “Kalo nggak mau kasih yang baru, kasih yang bekas ajah.” tulis Joko dalam @jokoanwar. “Film ‘Nenek Gayung 2’. Nenek: “Mau nenek mandiin, Cuu..?” Cucu: “Nggak usah, Nek. Takut keinjek t****nya. Turun banget,” tulisnya lagi.

Sebagai wanita, Nikita tak ting­gal diam mendengar ejekan sang sutradara. Ia kembali menyerang Joko dengan ‘senjata’ film Joko, Modus Anomali yang juga tak mampu meraih sukses.

“Film itu industri yang perlu pake modal. Kalo Anda yakin Anda sineas yang pinter, kenapa film Anda modus anomali sepi penon­tonnya, berarti film anda tidak komunikatif & anda tidak bisa meyakinkan masyarakat untuk menonton film anda. Artinya anda masih jadi seorang pembuat film yang stu.pid,” kata Nikita di @Ni­kita Mirzani.

Nikita menganggap film Joko tersebut gagal di pasaran. Nikita yang marah, mengingatkan Joko untuk lebih banyak belajar lagi.

“Modus anomali cuma dapat penonton 130 ribu, bahkan maha­siswa ga tertarik menonton film anda itu artinya anda harus belajar lagi. Contohnya steven spielbergh atau martin scorsesi,” kicau janda satu anak ini.

Nikita lantas mengingatkan Joko Anwar untuk tidak melecehkan dirinya sebagai seniman dan pe­rempuan yang layak dihormati.

“Maaf..aku harus bales ko­men­nya joko anwar krn aku ga nyaman sekali dengan kalimat-kalimat dia yang mengarah pada fisik dan melecehkan perempuan .. Saya selalu menghormati setiap karya sutradara,” tulisnya lagi.

Sementara Joko Anwar hanya menanggapi dingin kicauan Nikita.

“Twit-twit saya nggak ada hu­bu­ngannya sama yg belakangan di­sebut ‘twitwar’ ya, temen-temen. Ma­les ah,” kicau Joko. [Harian Rakyat Merdeka]