ray rangkuti
ray rangkuti
Hal itu disampaikan pegiat anti korupsi Ray Rangkuti kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 26/6).
"DPR dan KPK baiknya saling mnghormati. KPK melakukan anjuran DPR untuk terlebih dahulu mencari gedung-gedung kosong milik pemerintah. Jika tak ditemukan segera dibangun gedung baru," ungkap Ray.
Begitu juga dengan DPR, anjuran untuk mencari gedung itu bukan bagian dari upaya menghalang-halangi kinerja KPK serta membuat KPK dalam posisi sulit untuk berkembang. Meski begitu, Ray tak sepakat denegan alasan sebagian anggota Komisi III DPR yang menolak pembangunan gedung baru tersebut.
"Alasan lembaga ad hoc, penghetaman, dan kinerja, tak dapat diterima. Khususnya dua alasan terakhir, kinerja dan penghematan, lebih layak dialamatkan ke DPR daripada ke KPK," sambung Ray.
"Pembangunan toilet, ruang Banggar, studi banding, dan lain-lain adalah contoh dari pemborosan uang negara ala DPR. Mudah-mudah-an dua lembaga ini dapat saling mendukung dan menghormati," harap Ray. [zul]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03
Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58