armida s. alisjahbana/ist
armida s. alisjahbana/ist
"Apanya yang gagal dan mendekati negara gagal. Wong trend-nya membaik. Jadi cara baca dan melihat ini, itu saja yang mau saya luruskan," ujar Armida di kantornya, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat (Senin, 25/6).
Hal itu disampaikan Armida menanggapi Indeks Negara Gagal atau Failed States Index 2012 yang dipublikasikan Fund for Peace di Washington DC, Amerika Serikat, Senin lalu (18/6). Disebutkan, Indonesia menduduki peringkat ke-63 dari 178 negara. Dalam posisi tersebut, Indonesia masuk kategori negara-negara yang dalam bahaya atau in danger menuju negara gagal.
Dia menjelaskan, survei Failed State Indeks di 177 negara, menempatkan Indonesia tahun ini di posisi ke-63 dengan poin 80,6. Angka tersebut sebenarnya membaik dari tahun sebelumnya dengan peringkat 64 dan 81,6 poin.
"Dari hasil survei, secara keseluruhan membaik. Jadi yang ingin saya katakan, dari FSI, kita ada progres, membaik. Saya tidak mengerti kenapa ada kesimpulan yang beda," sambungnya.
Survei FSI ini memuat 12 indikator yang dijadikan penilaian. Di antara 12 itu, untuk Indonesia, 6 indikator membaik, 4 stagnan, dan 2 memburuk.
Ke-12 indikator ini, yaitu demographic pressures (memburuk); refugees and IDPs (membaik), group grievance (memburuk), human flight (membaik), uneven development (membaik), poverty and economic decline (membaik). Sementara enam sisanya, legitimacy of the state (stagnan), public services (membaik), security apparatus (atagnan), factionalized elites (stagnan), human rights (stagnan), dan external intervention (membaik).
Dia menjelaskan, dalam kategori tekanan demografi, Indonesia jelas mempunyai ancaman. Sebab Indonesia negara yang rentan bencana, karena sumber daya alamnya yang besar.
"Sekarang sudah dekat keluar dari warning. Bagaimana momentum sudah keluar dari warning ini terus ke arah itu. (Mestinya) debatnya, bagaimana agar lebih cepat lagi," tandasnya.
Meski begitu, Armida tidak secara tegas membantah apa yang dirilis oleh FFP tersebut. Namun, dia menegaskan, survei tersebut tidak didasari data lengkap. Tak hanya itu, metodologi dan sistem yang digunakan juga tidak dijelaskan secara transparan.
"Saya tuh nggak lihat detailnya ya. Itukan mereka tidak kasih detail. Tanggapan secara keseluruhan sudah disampaikan Pak Presiden. Presiden jelas tidak mau disebut Indonesia negara gagal. Even survei tidak mengatakan itu," jelasnya.
Meski begitu, Armida mengungkapkan, bahwa survei itu tetap dijadikan sebagai masukan. Tak hanya itu, dia menambahkan, ke-12 indikator itu FSI itu sudah menjadi bagian dari prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (RP JMN) 2010-2014 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2013.
Indikator yang membaik tetap dilanjutkan; yang memburuk dipercepat perbaikannya; dan yang stagnan, diperbaiki dan ditingkatkan. "Tetapi implementasinya tergantung kinerja dan koordinasi K/L, Pemda, dan konsistensi penganggaran serta perlu antisipasi kuat masyarakat," tandasnya. [zul]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03
Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58