Berita

armida s. alisjahbana/ist

Menteri Armida Heran Indonesia Kok Disebut Negara Gagal atau Menuju Gagal

SENIN, 25 JUNI 2012 | 16:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Salsiah Alisjahbana, heran banyak orang berkomentar belakangan ini yang menyebutkan Indonesia gagal atau menuju gagal.

"Apanya yang gagal dan mendekati negara gagal. Wong trend-nya membaik. Jadi cara baca dan melihat ini, itu saja yang mau saya luruskan," ujar Armida di kantornya, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat (Senin, 25/6).

Hal itu disampaikan Armida menanggapi Indeks Negara Gagal atau Failed States Index 2012 yang dipublikasikan Fund for Peace di Washington DC, Amerika Serikat, Senin lalu (18/6). Disebutkan, Indonesia menduduki peringkat ke-63 dari 178 negara. Dalam posisi tersebut, Indonesia masuk kategori negara-negara yang dalam bahaya atau in danger menuju negara gagal.

Dia menjelaskan, survei Failed State Indeks di 177 negara, menempatkan Indonesia tahun ini di posisi ke-63 dengan poin 80,6. Angka tersebut sebenarnya membaik dari tahun sebelumnya dengan peringkat 64 dan 81,6 poin.

"Dari hasil survei, secara keseluruhan membaik. Jadi yang ingin saya katakan, dari FSI, kita ada progres, membaik. Saya tidak mengerti kenapa ada kesimpulan yang beda," sambungnya.

Survei FSI ini memuat 12 indikator yang dijadikan penilaian. Di antara 12 itu, untuk Indonesia,  6 indikator membaik, 4 stagnan, dan 2 memburuk.

Ke-12 indikator ini, yaitu demographic pressures (memburuk); refugees and IDPs (membaik), group grievance (memburuk), human flight (membaik), uneven development (membaik), poverty and economic decline (membaik). Sementara enam sisanya, legitimacy of the state (stagnan), public services (membaik), security apparatus (atagnan), factionalized elites (stagnan), human rights (stagnan), dan external intervention (membaik).

Dia menjelaskan, dalam kategori tekanan demografi, Indonesia jelas mempunyai ancaman. Sebab Indonesia negara yang rentan bencana, karena sumber daya alamnya yang besar.

"Sekarang sudah dekat keluar dari warning. Bagaimana momentum sudah keluar dari warning ini terus ke arah itu. (Mestinya) debatnya, bagaimana agar lebih cepat lagi," tandasnya.

Meski begitu, Armida tidak secara tegas membantah apa yang dirilis oleh FFP tersebut. Namun, dia menegaskan, survei tersebut tidak didasari data lengkap. Tak hanya itu, metodologi dan sistem yang digunakan juga tidak dijelaskan secara transparan.

"Saya tuh nggak lihat detailnya ya. Itukan mereka tidak kasih detail. Tanggapan secara keseluruhan sudah disampaikan Pak Presiden. Presiden jelas tidak mau disebut Indonesia negara gagal. Even survei tidak mengatakan itu," jelasnya.

Meski begitu, Armida mengungkapkan, bahwa survei itu tetap dijadikan sebagai masukan. Tak hanya itu, dia menambahkan, ke-12 indikator itu FSI itu sudah menjadi bagian dari prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (RP JMN) 2010-2014 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2013.

Indikator yang membaik tetap dilanjutkan; yang memburuk dipercepat perbaikannya; dan yang stagnan, diperbaiki dan ditingkatkan. "Tetapi implementasinya tergantung kinerja dan koordinasi K/L, Pemda, dan konsistensi penganggaran serta perlu antisipasi kuat masyarakat," tandasnya. [zul]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya