Berita

ilustrasi

Polisi Malaysia Berwatak 'Predator’ terhadap WNI/TKI

JUMAT, 22 JUNI 2012 | 10:49 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah Indonesia seolah tak mau sadar dalam memahami perilaku aparat penegak hukum Malaysia, yang sejauh ini cenderung mengkriminalisasi para WNI/TKI yang bekerja dan tinggal di negara tersebut.

Berulangnya peristiwa korban nyawa tiga WNI akibat penembakan pada Selasa (19/6) lalu, mempertegas adanya watak 'predator' (pemangsa) dari polisi Malaysia, karena kerap membabi-buta saat menghadapi dugaan suatu kasus menyangkut keterlibatan WNI/TKI.

"Hal ini jelas tidak boleh dibiarkan jika tak ingin lebih banyak lagi anak bangsa kita ditembak selayaknya binatang buruan di tengah hutan, terlepas permasalahan yang dihadapinya" ujar Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan di Jakarta, Jumat, (22/6).

Syahganda menyebutkan, belum pupus ingatan atas kematian tragis tiga TKI asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada 25 Maret 2012 di kawasan Port Dickson, Negeri Sembilan, Malaysia melalui pemberondongan peluru oleh lima polisi negara itu, kini kejadian serupa menimpa tiga WNI yaitu Sumardiono (34), Marsudi (28), serta Hasbullah (25).

Dua nama pertama berasal Lumajang dan Bangkalan, Madura (Jawa Timur), sedangkan Hasbullah diketahui sebagai TKI di perkebunan berasal Praya, Lombok Tengah, NTB. Ketiganya dikabarkan menjadi korban penembakan polisi di kilometer 32, Jalan Selayang-Rawang, Selangor, Malaysia. Polisi Malaysia juga mendapatkan dua senjata yakni pistol semi otomatis dan jenis revolver yang dibawa para WNI/TKI itu, termasuk sebilah parang.

Ia menambahkan, seperti halnya yang dialami para korban TKI NTB, polisi Malaysia pun menengarai tiga WNI kali ini melakukan upaya perampokan rumah warga di Taman Templer Saujana, tak jauh dari Rawang, Selangor.

Lantaran kepergok patroli polisi, ketiganya kemudian kabur dengan mobil Proton Wira yang dianggap pula sebagai barang curian. Berikutnya, terjadi pengejaran hingga mobil tiga WNI terperosok ke luar jalanan, dan membuat para WNI kabur sekaligus terjebak saling tembak dengan polisi yang mengejarnya.

Menurut Syahganda, berdasarkan keterangan yang dikutip Mabes Polri, para WNI itu ditembak di bagian dada dan saat ini jasadnya berada di Hospital Kuala Lumpur.

"Dengan fakta serta asumsi ini, dapat diherankan apakah benar terjadi saling tembak atau justru sengaja ditembak oleh polisi Malaysia. Juga, harus dipertanyakan bagaimana hasil pemeriksaan balistik menyangkut senjata ataupun peluru yang katanya digunakan para WNI," jelasnya.

Atas fakta itu pula, kata syahganda, patut diragukan kejadian sebenarnya, apalagi kasus penembakan tiga TKI sebelumnya memang ibarat kesengajaan padahal polisi Malaysia mampu bertindak dengan cara sekadar untuk melumpuhkan.

Lebih lanjut, ia mengharapkan Mabes Polri dan Kementerian Luar Negeri turun tangan menyelidiki ihwal tertembaknya tiga WNI itu, demi kehormatan negara dan rasa keadilan keluarga korban.

Selan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sepatutnya mengambil sikap tegas berupa pemutusan hubungan diplomatik terhadap Malaysia, mengingat di sisi lain sering terjadi penistaan oleh Malaysia dalam bentuk penyeborotan wilayah kedaulatan RI, maupun pelanggaran etika persahabatan kedua negara meliputi klaim berbagai warisan budaya nusantara yang disengaja Malaysia. [zul]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya