RMOL.Dinding ruangan di lantai 21 gedung Nusantara I DPR itu polos tanpa papan nama. Satu-satunya cara mengenali ruangan itu dari nomor 2126 yang dipasang di pintu berkaca buram.
Di atas nomor ruangan itu diÂtempel stiker bergambar bintang mercy, lambang Partai Demokrat. Di bawah nomor ada bekas lem berbentuk persegi empat panjang. Sepertinya di situ bekas dipasang papan nama. Tapi sekarang sudah dicopot.
Pintu ruangan itu tertutup raÂpat. Gagang diputar, pintu tak jua terbuka. Dikunci rupanya. DiÂkeÂtuk beberapa, tak ada suara meÂnyahut dari dalam.
Dinding ruangan itu memiliki bagian yang terbuat dari kaca. PoÂsÂisinya di bagian atas dinding. Dari sini bisa dilihat bahwa lamÂpu ruangan menyala terang.
Lantai 21 merupakan ruangan kerja bagi anggota Fraksi Partai Demokrat. Dulu ruangan 2126 itu ditempati Theresia EE Pardede. Dua pekan lalu, artis yang akrab diÂsapa Tere itu mengundurkan diri dari DPR karena alasan keÂluarga. Ia juga keluar dari Partai Demokrat yang telah mengÂhanÂtarÂkan ke Senayan.
Hingga Rabu lalu (20/6), papan naÂma Tere masih terpasang di pinÂtu ruangan. Namun saat RakÂyat Merdeka datang ke sini keÂmaÂrin, papan nama itu sudah dicopot.
“Memang benar itu dulu bekas ruangan Ibu Tere. Karena orangÂnya sudah mengundurkan diri, sekarang ruangan itu jadi milik Pak Jafar,†kata petugas Pamdal bernama Adriansyah. Nama terÂakhir yang disebutnya adalah JaÂfar Hafsah, bekas ketua Fraksi ParÂtai Demokrat DPR.
Setelah dicopot dan diganti NurÂhayati Ali Assegaf, Jafar haÂrus angkat kaki dari ruang kerja ketua fraksi yang terletak di lantai 9 gedung Nusantara I DPR. Jafar lalu menempati ruang 2126.
“Senin lalu (18/6), stafnya suÂdah memindahkan barang-barang milik Pak Jafar ke ruangan terÂseÂbut. Berarti sejak itu pula, ruaÂngan tersebut merupakan ruang kerja bagi Pak Jafar,†kata AdÂriansyah.
Pria berambut cepak itu juga menuturkan belum pernah sekaÂlipun melihat Jafar ke ruangan 2126 sejak pindah dari lantai 9. Bahkan, kata Adriansyah, tenaga ahli Jafar hanya sesekali datang ke sini.
Kalaupun datang hanya sebeÂnar. Tak lama keluar lagi. “Hanya hari Senin dan Selasa saja saya melihat staf ahlinya lumayan lama di ruangan. Karena mereka harus menata barang-barang yang dibawa dari ruangan sebelumÂnya,†ungkapnya.
Adriansyah menuturkan Kamis pagi, staf Jafar sempat datang. Sebentar di dalam ruangan, orang itu keluar dan tak kembali lagi. “Tidak ada orang di dalam mas,†katanya.
Informasi yang diperoleh, Jafar lebih memilih menempati ruaÂngan kerjanya yang ada di GeÂdung Nusantara V DPR. Di sini ada ruangan yang disediakan unÂtuk para ketua fraksi MPR. SeÂteÂlah dicopot dari posisi Ketua FrakÂsi Partai Demokrat DPR, JaÂfar ditempatkan sebagai ketua fraksi partai itu di Majelis PerÂmusyawaratan Rakyat.
Jafar mengaku ikhlas dicopot dari ketua fraksi. Termasuk ikhlas angkat kaki dari lantai 9. Kata Jafar, sebagai kader Demokrat dia sudah mewakafkan dirinya untuk partai. “Posisi di mana saja yang dianggap baik dan optimal bagi saya, saya siap. Dan saya ikhlas dengan jabatan sekarang,†kata Jafar.
“Alhamdulillah di DPR saya sudah melalui perjalanan sebagai anggota kemudian jadi pimpinan Komisi IV dan dipercayakan menÂjadi Ketua fraksi DPR. SekaÂrang Ketua Fraksi MPR,†kata dia.
Ruang kerja fraksi Partai DeÂmokrat DPR di lantai 9 telah diÂtempati Nurhayati Ali Assegaf, pengganti Jafar Hafsah. Di lantai ini pula sekretariat fraksi berada.
Sebelum menjabat sebagai ketua Fraksi Demokrat, NurÂhaÂyaÂti menempati ruangan kerja noÂmor 0902 yang juga terletak di lantai yang sama dengan ruang ketua dan sekretariat fraksi.
Ruangan ketua fraksi yang kini bekas staf Ani Yudhoyono itu hampir sangat besar. Luasnya hampir setengah lorong sebelah kanan. Ruangannya bersebelahan dengan ruang rapat fraksi.
Lantai bagaimana ruangan kerja Nurhayati sebelumnya? Saat Rakyat Merdeka mendatangi ruangan bernomor 0902, ternyata papan nama bertuliskan DR. NurÂhayati Ali Assegaf M.Si masih ada. Letaknya persis di sebelah pintu kaca. Sayangnya saat diketuk, tidak ada seorang pun yang ada di dalam ruangan. Pintunya pun juga dalam keadaan terkunci.
Menurut seorang petugas Pamdal yang berjaga di lanta ini, ruangan tersebut masih milik Nurhayati yang kini sudah pindah di ruang khusus ketua fraksi. Kata dia, sehari-hari Nurhayati sudah bekerja di ruang ketua fraksi.
“Ruangan yang lama itu sehari-hari hanya ditempati staf ahli milik Ibu Nurhayati. Sekarang stafnya sedang keluar dan belum kembali lagi,†jelas Pamdal tersebut.
Rakyat Merdeka pernah meÂngintip ruangan lama Nurhayati. Ruangan itu dibagi dua. Bagian depan untuk tempat kerja tempat kerja bagi sekretaris dan tenaga ahli. Di ruangan ini hanya terdiri dari tiga meja kayu yang dilengÂkapi dua komputer dan satu meÂsin printer.
Di belakangannya adalah temÂpat kerja Nurhayati. Di sebelah kiri dekat pintu masuk terdapat tiga sofa lengkap dengan satu meja dari kayu.
Meja kayu panjang tempat NurÂhayati bekerja berada sedikit ke belakang. Persis menghadap ke arah pintu masuk. Monitor komputer dengan tipe layar datar lengkap dengan keyboard dan mouse diletakkan di pinggir meja sebelah kiri.
Lukisan besar berpigura kayu warna kuning gading dipajang pada dinding ruangan persis di sebelah kiri meja kerja miliknya. Nurhayati yang mengenakan keÂrudung merah hati dilukis meÂneÂngadah ke atas.
Selain lukisan dinding ruangan juga dipenuhi berbagai foto NurÂhayati dan keluarganya. Di baÂgian tengah dinding terÂdapat foto Presiden SBY dan Ibu Ani saat mengÂhadiri resepsi perÂnikaÂhan anak Nurhayati.
Lantai 21 Menyeramkan?
Ruang kerja baru Jafar Hafsah berada di lantai 21 gedung geÂdung Nusantara I DPR. Tempat ini meÂnyimpan sejumlah cerita misteri. Banyak kejadian aneh di sini.
Suasana sepi langsung meÂnyergap begitu keluar dari lift. Di lobby lantai ini terdapat meja kayu yang ditunggui seorang petugas Pengamanan Dalam (Pamdal).
Hanya beberapa lampu di langit-langit lobby yang diÂnyaÂlakan. Suasana sama juga terÂlihat ketika berjalan menyusuri lorong-lorong di lantai ini. Ruang kerja anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat berada di kanan dan kiri lorong.
“Kalau siang, memang hanya sebagian saja yang dinyalakan. Katanya dalam rangka hemat energi, makanya tidak semua lamÂpu tidak dinyalakan,†kata Adriansyah, petugas Pamdal yang sedang bertugas di lantai itu.
Walaupun masih siang suasaÂna di lantai ini tampak sepi. MenÂjelang senja suasana makin sepi karena staf dan tenaga ahli angÂgoÂta DPR satu per satu pulang.
“Saya nggak berani sampai malam di sini. Katanya sering ada yang aneh-aneh,†kata Euis Puspitasari, seorang sekretaris pribadi seorang anggota DPR dari Partai Demokrat.
Pernah suatu ketika ibu satu anak ini harus bekerja sampai maÂlam karena bosnya mengikuti raÂpat penting. “Saya minta sopir Bapak menemani. Takut. SoalÂnya di sini kan sepi banget,†kata Euis.
Adriansyah, petugas Pamdal juga sering mendengar cerita keÂjadian aneh di lantai ini. “HamÂpir semua petugas yang ada diÂsini pasti sudah tahu. Tapi saya belum pernah mengalaminya langsung. Kebetulan saya belum pernah ditugaskan jaga malam di sini,†katanya.
Yana, petugas cleaning serÂvice mengamini omongan AdÂrianÂsyah. “Memang benar di lanÂtai ini sering terdengar hal-hal aneh yang terjadi. Tapi karena kerja, kami coba mengabaikan hal-hal tersebut dengan memilih bekerja saja,†terang pria yang tengah menyantap nasi bungkus di pantry ini.
Sambil menghabiskan nasi denÂgan lauk daging rendang, Yana menuturkan kejadian aneh di sini. “Ada suara pintu yang dibuÂka atau ditutup, tapi tidak ada orangnya. Ada suara kran air yang keluar dengan deras dari dalam toilet. Itu sering terjadi di lantai ini,†kata pria yang meÂngeÂnakan seragam biru itu.
Lantaran kejadian itu, Yana memilih bekerja sesuai jam yang telah ditentukan saja. Jam lima sore dia sudah pulang. Ia hanya mau lembur karena ada perintah dari atasannya. “Untungnya kalau lembur bukan satu atau dua orang petugas cleaning service saja, tapi bisa 4-5 orang. Takut sih tidak, tapi terkadang suka iseng saja,†tuturnya sambil tersenyum. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
UPDATE
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30