Berita

fokker 27/ist

Sekretaris F-Hanura: Sudah Tua, Pesawat Fokker 27 Jangan Digunakan Lagi

KAMIS, 21 JUNI 2012 | 22:05 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Kecelakaan pesawat Fokker 27 milik TNI Angkatan Udara di Kompleks Rajawali, dekat Landasan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, siang tadi, tidak hanya mendatangkan duka bagi para keluarga korban yang ditinggalkan. Masyarakat, termasuk anggota Dewan di Senayan juga turut berduka atas kecelakaan yang menewaskan 6 anggota TNI AU dan 4 masyakat sipil itu.

"Pertama-tama, saya turut prihatin dan turut berduka cita atas musibah jatuhnya pesawat Fokker TNI AU," ungkap anggota Komisi Perhubungan DPR, Saleh Husin, kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 21/6).

Kecelakaan pesawat jenis Fokker 27 bukan kali ini saja terjadi. Bila pada kecelakaan tadi siang terjadi saat menjalankan misi latihan rutin, pada April 2009 lalu Fokker 27 mengalami kecelakaan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, saat pesawat sedang dalam misi memberikan dukungan terjun paralanjut tempur A33. Faktor usia pesawat ditengarai menjadi penyebab kecelakaan pesawat buatan Belanda tersebut.


"Kita semua tahu kalau pesawat Fokker adalah pesawat yang sudah usia tua yang mana pabriknya saja sudah tutup," sambung Sekretaris Fraksi Hanura ini.

Pesawat Fokker 27 diproduksi tahun 1975 dan dipakai oleh TNI AU sejak tahun 1976. Karena itu, Saleh menyarankan agar semua jenis pesawat itu tidak digunakan lagi. Walaupun diakuinya, bahwa kecelakaan pesawat ini tidak masuk dalam Tupoksi Komisi V DPR. Karena ini adalah pesawat TNI AU.

"Untuk itu saran kami, sebaiknya pesawat-pesawat Fokker sudah tidak digunakan lagi terutama TNI karena suku cadangnya saja sudah kebanyakan dikanibal. Kasihan perwira-perwira terlatih kita yang gagah perkasa harus dengan sedikit nekat masih harus menerbangkan pesawat-pesawat yang usia tua tersebut. Lebih baik kita dengan pesawat yang sedikit tapi masih usia muda dengan teknologi yang lebih modern," demikian Saleh.[zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya