Berita

boediono

Enam Dosa Boediono Dibeberkan di Dekat Acara Muhammadiyah

KAMIS, 21 JUNI 2012 | 10:23 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Puluhan mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jawa Barat berunjuk rasa saat ini (Kamis, 21/6) di Jalan Pangarang, dekat Gedung Merdeka Bandung, tempat pembukaan Tanwir Muhammadiyah, yang dibuka oleh Wakil Presiden Boediono.

Dalam aksi itu, mereka menuntut agar kasus hukum yang membelit Boediono untuk dituntaskan.

"Boediono telah melakukan pengkhianatan terhadap bangsa ini," tegas Koordinator Aliansi BEM Jabar Achyar Al-Rasyid kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu.

Achyar pun membeberkan enam dosa Boediono.

Pertama, Boediono harus bertanggung jawab atas penyaluran Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) 1997. Karena kebijakan itu membuat negara hampir collaps dengan kerugian Rp 700 triliun. Dia mengungkapkan, Boediono saat itu menjabat Direktur Analisis Perkreditan Bank Indonesia.

"Semasa menjadi Menkeu zaman Megawati, Boediono memberikan release and discharges kepada debitor BLBI yang merugikan negara Rp 300 T," bebernya.

Sementara itu, untuk dosa ketiga, akibat adanya kebijakan BLBI, bank-bank harus diselamatkan lewat rekapitalisasi menggunakan APBN hingga 30 tahun. "Tahun 2003 ada program loan sebesar Rp 15 T untuk pengembangan kooperasi dan pertanian, tapi oleh Boediono dibelokan untuk Bank CIC," jelasnya lagi.

Sedangkan kelima, Boediono harus bertanggung jawab atas skandal bailout Bank Century yang merugikan negara Rp 6,7 T. Terakhir, menurut demonstran, Boediono harus bertanggung jawab atas skandal pajak Bank Mandiri yang merugikan negara Rp2,2T.

"Mungkin tampang Boediono boleh terlihat lugu dan bersih tanpa dosa, namun kita jangan tertipu," ungkapnya mengingatkan.

Sambil menunggu aktivis mahasiswa lainnya, saat ini pengunjuk rasa berorasi menyampaikan tuntutan. Sementara itu, Boediono sendiri sudah masuk ke arena tanwir Muhammadiyah. [zul]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya