Berita

yusril ihza mahendra

Prof. Yusril Ihza Heran Kenapa KPK Langsung Periksa Hary Tanoe

SENIN, 18 JUNI 2012 | 09:42 WIB | LAPORAN:

Kuasa hukum Hary Tanoesoedibjo Yusril Ihza Mahendra menilai langkah KPK terlalu maju dalam mengusut kasus yang melilit Bhakti Investama. Kata dia, harusnya KPK memeriksa bagian personalia untuk menanyakan status James Gunardjo di Bhakti Investama, bukan langsung memeriksa, Hary yang menjabat direktur utama.

"Di Bhakti Investama kan ada 18 ribu lebih karyawan. Kalau Dirut ditanya soal satu karyawan, apakah Dirut tahu ini? Kenapa bukan bagian personalia dulu yang dipanggil," ujar bekas Menteri Kehakiman ini kepada Rakyat Merdeka Online tadi malam.

James Gunardjo adalah pria yang ditangkap KPK di restoran padang, beberapa waktu lalu. Saat itu KPK memergokinya bersama seorang pegawai pajak Tommy Hidratno. Ada uang Rp 285 juta dalam kantung yang disita sebagai barang bukti.

Yusril mengingatkan KPK ada dampak ekonomi dari pemanggilan terhadap Hary Tanoe. Kata dia, Bhakti Investama adalah perusahaan besar dan terdaftar di bursa efek. Kalau terjadi gonjang-ganjing akibat proses hukum, harga saham bisa anjlok. Dan pengaruhnya bisa ke kondisi pasar secara umum.

"Kalau karyawan-karyawan itu kena PHK atas ini, gimana? Siapa yang ngasih makan mereka. Jadi, penegakan hukum itu yang wajar-wajar sajalah," imbuhnya.

Meski begitu, pakar hukum tata negara dari Universitas Indonesia ini tetap mendorong Hary tetap memberikan kesaksian saat dipanggil KPK. Hal itu untuk membuktikan Hary taat para proses penegakan hukum.

Pada Rabu lalu, KPK mengagendakan akan memeriksa Hary Tanoe. Tapi, Hary mengaku tidak mendapat undangan. Dan dia pada hari itu menggelar jumpa pers.

Dalam jumpa pers, dia menegaskan, akan mendatangi KPK memberikan keterangan pada Jumat. Hal itu ia tepati. Namun, pada Jumat lalu itu dia tidak jadi diperiksa KPK, karena menurutnya, KPK belum siap, sehingga diagendakan ulang.

Namun, Ketua KPK Abraham Samad membantah bahwa ada agenda pemeriksaan pada hari Jumat itu. [zul]


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya