Berita

ilustrasi

Kasus Hukum Anas Bukan Penyebab Anjloknya Demokrat

SABTU, 16 JUNI 2012 | 10:18 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Kasus korupsi yang menjerat sejumlah kader Demokrat, tak terkecuali ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, bukanlah faktor yang membuat citra dan elektabilas partai besutan Presiden SBY itu anjlok dengan drastis.

"Kalau dikaitkan kasus hukum, tidak hanya Partai Demokrat yang punya masalah ini. Apakah kasus hukum berpengaruh pada elektabilitas Demokrat, saya kira perlu didalami lagi persoalannya,"  ujar pengamat politik dari Charta Politica, Yunarto Wijaya, dalam talkshow di salah satu stasiun televisi, pagi ini (Sabtu, 16/6).

Partai Demokrat, katanya, tidak dewas menghadapi kasus hukum terutama terkait dugaan korupsi yang menyeret ketua umumnya, Anas Urbaningrum. Dan malah, kasus tersebut menjadi ajang pertarungan berbagai faksi di internal Demokrat, antara lain faksi Cikeas, faksi Anas sendiri, faksi Marzuki Alie dan faksi-faksi lainnya. Antar faksi saling bantah-bantahan di muka publik.


"Dalam menghadapi kasus hukum, partai lain punya mekanisme sendiri dan bisa diselesaikan di panggung belakang. Sementara Demokrat menyelesaikannya di panggung depan," jelasnya.

"Bantah-bantahan di depan publik ini menunjukkan Demokrat tidak solid, kader jadi goncang sehingga efeknya pada elektoral," imbuh dia.

Masalah yang menerpa Demokrat saat ini, sambung dia, semestinya dapat diselesaikan cukup dengan komunikasi antara SBY dan Anas. Bukan dengan masing-masing kekuatan menggelar agendanya sendiri-sendiri. Misalnya, forum para deklarator partai membuat cerita lewat pertemuan Rabu (13/6) lalu, sementara kemarin Anas membuat episode lain lewat nonton bareng bersama jajarannya.

"Ada dua aspek dilematis yang dihadapi Demokrat saat ini. Pertama masalah hukum. Sikap Demokrat sudah disampaikan, memecat kalau Anas berstatus tersangka. Artinya, tidak ada putusan politik tanpa proses hukum di KPK. Tapi kedua, keputusan politik tidak bisa dilandaskan pada porses hukum saja, ada efek sosial," tandasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya