Berita

presiden sby

Perlawanan terhadap SBY memang Tak Terhindarkan!

JUMAT, 15 JUNI 2012 | 09:44 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kemelut dan gonjang-ganjing di Partai Demokrat dipastikan tidak akan mereda.

Pasalnya, pertemuan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY bersama Ketua DPD Demokrat se-Indonesia dan hari berikutnya bersama pendiri dan deklarator Partai Demokrat ditambah sindiran SBY terhadap partai lain, sebagai partai terkorup, dalam pidatonya, justru mendatangkan masalah baru.

"Pertemuan dan pidato sindiran itu bisa menimbulkan problem internal dan eksternal bagi partai Demokrat. Dengan manuver semacam ini, niat untuk menyelesaikan masalah Partai Demokrat semakin terkendala," ujar pengamat politik Saleh P. Daulay kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 15/6).

Secara internal, lanjut Saleh, akan memperkuat faksi-faksi yang selama ini sudah terbentuk. Kalau betul bahwa pertemuan itu ditujukan untuk mendongkel kader partai yang terlibat korupsi, maka faksi yang merasa dirinya tertuduh akan merapatkan barisan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi. Bahkan pada titik tertentu bisa jadi muncul perlawanan. Apalagi pertemuan itu secara sengaja tidak melibatkan orang-orang yang berkepentingan secara langsung.

Sementara secara eksternal, pidato SBY yang menyindir partai lain bisa menimbulkan resistensi dari partai-partai lain. Akibatnya, hubungan baik dengan partai politik lain bisa menjadi tidak harmonis. Meski tidak diungkapkan secara eksplisit, tentu ada partai yang merasa tersinggung.

"Siapa sih yang tidak merasa tersinggung dengan pernyataan seperti itu? Lagi pula, mengapa membawa partai-partai lain dalam menyelesaikan masalah internal partai sendiri? Terlepas benar dan tidaknya sindiran itu, pernyataan itu tetaplah tidak bijak," ungkap Saleh, yang juga pengajar di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Sebaiknya, lanjut Saleh, masalah internal partai jangan sampai diungkap ke publik. Biarlah diselesaikan secara kekeluargaan di tingkat internal. Kalau sudah jadi konsumsi publik, maka akan muncul berbagai reaksi dan juga penilaian-penilaian yang belum tentu menguntungkan partai Demokrat. [zul]


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya