diah
diah
Adalah Diah Kurnia Solihat (25), gadis yang tinggal di wilayah Palmerah, Jakarta Barat, sejak Oktober 2011, setelah menjalani serangkaian test, divonis dokter mengidap kanker payudara.
Saat Tim RDK LKC Dompet Dhuafa berkunjung ke kediamannya, Selasa,(12/06), kondisi Diah secara umum sudah terlihat membaik walaupun terlihat masih lemas. Diah sudah bisa berbicara tentang perkembangan penyakitnya kepada tim RDK LKC DD.
Dia sedang menjaga kondisi tubuhnya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemoterapi yang ketiga. Tim dokter yang yang akan melakukan operasi pengangkatan payudaranya pun sudah siap. Mereka hanya menunggu proses kemoterapi berhasil dan berjalan sesuai rencana.
"Saya berjuang keras untuk sembuh, saya yakin akan sembuh, yakin Allah sayang sama saya dan akan segera memberi jalan kesembuhan. Saya harus kuat
dan sabar," tutur Diah dengan nafas terengah-engah, kepada Tim RDK di kediamannya.
Diah menceritakan, sejak mengetahui dirinya mengidap kanker, Diah mulai melakukan pengecekan secara berkala ke beberapa rumah sakit termasuk RS. Darmais, Jakarta, untuk mendapatkan second opinion dari beberapa dokter untuk menyembuhkan penyakitnya (selain operasi).
Sekitar Kamis,(31/5), kondisinya pun menurun, leukositnya tak stabil dan berada di angka 0 (nol). Suhu tubuhnya fluktuatif bahkan kadang demam hingga 40 derajat, payudaranya mengeras, luka dan mengeluarkan cairan.
Untuk menambah leukosit dokter menyuntikan obat penambah leukosit dua kali satu hari. Setiap suntikan senilai Rp. 650.000, dan tubuhnya belum bisa menerima makanan dan minuman. Untuk memenuhi asupan gizi dan energi bagi tubuhnya Diah mendapatkan bantuan infus dan makanan cair yang masuk lewat alat bantu.
"Saya coba makan dan minum lewat mulut untuk menambah kekuatan tubuh karena saya ingin tubuh saya kuat menerima berbagai serangan kanker. Saya ingin cepat sembuh dan tidak mau kalah oleh sel kanker ini. Tapi semakin dipaksa justru semakin mual dan akhirnya muntah. Sampai akhirnya dokter memberikan obat untuk lambung," ungkap Diah.
Saat itu, Diah sedang menjalani kemoterapi tahap kedua. Dokter yang mengetahui riwayat kesehatan Diah, akhirnya berhati-hati dalam memberikan obat kemoterapi karena sebelumnya Diah juga memiliki riwayat penyakit SSJ (Sindrom Steven-Johnson), penyakit kulit yang disebabkan oleh alergi atau infeksi yang menyerang mata sebelah kirinya, hingga terjadi kelengketan dikorneanya.
Yang menjadi ganjalan bagi Diah adalah masalah pembiayaan. Dari awal pengobatan, pembiayaannya ditanggung oleh kantor tempat dimana Diah bekerja. Namun sejak Maret 2012 sudah tidak bekerja lagi, akibatnya pembiayaan sudah tidak ditanggung lagi. Saat ini, untuk pembiayaan kemoterapi yang kedua menelan biaya sekitar Rp. 21 juta, keluarga Diah masih memiliki hutang ke RS Dharmais sebesar Rp 10 juta.dan batas akhir pembayarannya tanggal 30 Juni 2012.
Inilah yang kemudian mendorong LKC Dompet Dhuafa siap untuk membantu pengobatan Diah selanjutnya, dengan menjadikannya sebagai peserta LKC Dompet Dhuafa. Tentu saja, LKC juga berharap agar ada donatur yang bisa membantu pembiayaan pengobatan gadis tersebut. [zul]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32
Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14
Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55
Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30