Berita

ahmad rofiq/ist

Sekjen NasDem: Apa Arti Restorasi Kalau Menipu Diri Sendiri

MINGGU, 10 JUNI 2012 | 16:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Sebagai partai baru, Partai NasDem tentu akan tetap berhati-hati dalam pengelolaan keuangan. Tak hanya itu, NasDem juga akan melakukan transparansi.

"Bukan hanya NasDem, tapi partai-partai lainnya juga harus transparan. NasDem ingin semua proses politik ini berjalan secara elegan," ujar Sekjen DPP Partai NasDem Ahmad Rofiq  kepada Rakyat Merdeka Online (Minggu, 10/6).

Sejumlah politisi dan pengamat menuntut NasDem transparan terkait rencananya yang akan memodali para calon anggota legislatifnya pada 2014 mendatang. Bahkan, ada pengamat yang menilai NasDem sedang mengajarkan politik busuk lewat pembiayaan caleg tersebut.

"Apa arti restorasi (jargon NasDem, red) kalau harus menipu diri sendiri. NasDem dibangun berdasarkan idealisme, partai ini membawa gagasan perubahan. Jadi semangat mendanai caleg per dapil itu ya karena NasDem tidak ingin berjuang di ruang kosong," tegas Rofiq. 

Penegasan Rofiq ini sekaligus meluruskan bahwa NasDem bukan mendanai setiap caleg yang maju lewat partai tersebut. Tapi yang didanai adalah per daerah pemilihan. Yaitu, berkisar Rp5-10 miliar.

"Dan (yang dibantu) per caleg yang khusus. Bagi caleg yang sudah mampu, ya nggak dibantu," sambung Rofiq.

Rofiq mengungkapkan, demokrasi Indonesia sangat liberal dan kapitalistik. Mempunyai caleg yang mumpuni dalam hal kapasitas dan moralitas tidaklah cukup. Caleg-caleg itu perlu dukungan logistik untuk atributisasi agar lebih dikenal dan dalam rangka meningkatkan elektalibitasnya.

"Kalau tidak ada dukungan, sehebat apapun, bisa ke laut para caleg yang berkualitas itu karena akan dikalahkan oleh money politic caleg-caleg lainnya. Jadi wajar-wajar saja jika NasDem mempunyai startegi itu," demikian Rofiq. [zul]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya