Berita

ilustrasi

Ridwan IHCS: SBY-Boediono Harus Membuktikan Kepemimpinannya di Papua

JUMAT, 08 JUNI 2012 | 22:28 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS) meminta pemerintah segera menginventarisir persoalan yang ada di Papua. Hal itu penting agar kisruh, teror penembakan-penembakan misterius dan kerumitan persoalan di tanah Papua bisa terurai.

"Segera audit atau inventarisir seluruh persoalan di Papua. Fasilitasi dialog antar stakeholder di sana, dengarkan apa yang menjadi keluhan, lalu laksanakan," tulis Wakil Ketua IHCS Bidang Politik dan Jaringan, Ridwan Darmawan, dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 8/6).

Papua, kata dia, merupakan persoalan laten yang hingga saat ini belum bisa ditangani oleh pemerintahan SBY-Boediono. Persoalan di sana sangatlah kompleks, ada persoalan HAM, politik dan keamanan, khususnya terkait historisitas integrasi Papua yang terus menerus menuai kontroversi di tingkat nasional maupun di tingkatan global.


Masalah lainnya, lanjut Ridwan, adalah ketimpangan pemerataan kesejahteraan dan keadilan sosial yang sangat mencolok apabila dibandingkan dengan daerah-daerah lain. Ironisnya, hal itu dirasakan rakyat Papua di saat korporasi-korporasi besar dunia beroperasi mengeksploitasi kekayaan alamnya. Misalnya eksploitasi oleh Freeport.

Mengguritanya konflik-konflik penguasaan atas tanah-tanah adat Papua, kata Ridwan lagi, juga menyebabkan suburnya ketidakadilan di sana. Lemahnya penegakan hukum jadi persoalan. Para pelaku pelanggaran HAM di Papua, sebut saja kasus Abepura, Wamena, dan Wasior hingga kini belum terungkap dan dihukum. Siapa pelaku penembakan yang terjadi di areal Freeport baru-baru ini juga belum bisa diungkap. Apa lagi dihukum.

"Ini jelas menimbulkan ketidakpuasan dan juga tidak ada efek jera untuk para pelaku teror di sana," imbuh Ridwan.

"SBY-Boediono harus menunjukkan dan membuktikan kepemimpinannya di Papua," tandas Ridwan yang saat ini tengah menggugat pembayaran royalti Freeport kepada negara di PN Jakarta Selata.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya