RMOL. Partai Amanat Nasional mengungkapkan selalu bersikap kritis terhadap semua hasil survei. Makanya, PAN memberikan catatan terhadap semua lembaga survei, yang merilis temuannya terkait elektabilitas partai atau calon presiden.
"Satu, kita lihat metodologinya. Kedua kita lihat bagaimana mereka melakukan framing terhadap pertanyaan-pertanyaan dan lain-lain. Jadi kita selalu kritisi survei itu dengan pendekatan ilmiah dan saintifik juga," ujar Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Kamis, 7/6).
Bima mengungkapkan itu saat dimintai tanggapan atas hasil survei terbaru Soegeng Sarjadi Syndicate. Elektabilitas PAN berdasarkan survei, yang dirilis kemarin itu hanya 2,2 persen. Karena itu, partai pimpinan Hatta Rajasa itu terancam terbuang dari DPR karena ambang batas perolehan suara masuk parlemen pada 2014 mendatang adalah 3,5 persen.
Namun, Bima belum bisa mengkritisi survei itu lebih jauh karena belum membaca laporannya secara lengkap. "Jadi yang pertama saya belum lihat bagaimana metodologinya karena baru baca sebatas di media," akunya.
Bima mengungkapkan, terhadap semua hasil survei, apakah itu yang bagus atau yang buruk untuk partainya, PAN menyikapi dengan biasa-biasa saja. Apalagi Pemilihan Umum masih dua tahun lagi akan digelar.
"Yang penting kita melakukan dengan hal yang konkret di lapangan. Jadi saya kira mau LSI, SSS, dan yang lain-lain, itu kita sikapi dengan tidak mempengaruhi kinerja. Semua kita jadikan catatan," sambungnya. [zul]