ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Jabatan menteri, sebagaimana diatur pasal 10 UU Nomor 39/2008 tentang Kementerian Negara, adalah hak prerogatif presiden. Jadi, presiden punya kewenangan dan hak penuh, tidak boleh dibatasi siapapun, untuk mengangkat wakil menteri.
Begitu dijelaskan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dalam wawancara di salah satu stasiun televisi swasta sesaat lalu (Selasa, 5/6). Penjelasan itu disampaikan terkait keputusan MK yang mengabulkan sebagian gugatan pemohon terkait keberadaan wakil menteri, diantaranya membatalkan penjelasan pasal tersebut yang menyebut jabatan wakil menteri merupakan jabatan karir.
"Tapi ada masalah lain, penjelasan pasal 10 (UU 39/2008) menyatakan bahwa wakil menteri diangkat dari jabatan karir. Ini artinya pegawai negeri sipil. Pasal 10-nya tidak menimbulkan masalah konstitusionalitas, tapi penjelasannya itu menimbulkan masalah legalitas," katanya.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57
Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59
Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36
Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24
Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58
Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34
Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19
Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54