hery sucipto
hery sucipto
RMOL. Kekerasan yang sempat mereda di Suriah kembali pecah dan mengundang kecaman dunia internasional. Kekerasan massif yang disinyalir dilakukan militer Suriah di distrik Houla, pekan lalu menewaskan lebih 100 orang, dan ratusan lain terluka.
"Arab springs atau revolusi di kawasan Arab dan Timur Tengah, tidak berdampak sama sekali di Suriah. Bahkan musim semi itu di Suriah menjadi musim gugur ribuan nyawa sipil. Ini sangat ironis," papar Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Dunia Islam (PKTTDI) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Hery Sucipto, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu Selasa, (5/6).
Revolusi yang tak berdampak itu, kata Hery, akibat kekuasaan tangan besi yang diterapkan rezim Basar Assad, serta campur tangan asing di Suriah. "Intervensi Rusia, Cina dan Iran, yang mendukung rezim Assad, serta tekanan Amerika, Eropa dan Liga Arab, membuat kondisi di Suriah makin tak menentu. Dampaknya, korban sipil terus bertambah," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta Indonesia berperan aktif dan nyata. Peran itu, lanjutnya, bisa dalam bentuk pengiriman pasukan perdamaian, serta menekan pemerintah Suriah untuk menaati gencatan senjata. Hery khawatir, jika tak ada langkah lebih konkret, konflik akan merambah lebih luas, dan berpotensi memicu perang terbuka.
"Dampak konflik sudah terasa, yakni merambah ke wilayah Libanon. Ini akan memicu konflik lebih luas. Karena itu, Indonesia harus lebih nyata berperan," pungkasnya. [zul]
Populer
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34