ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Hasil penyelidikan Kepolisian Daerah Papua dalam mengungkap pembunuhan wisatawan asal Jerman, Dietmer Pieter (55) di Pantai Base G, Jayapura pada Selasa, (29/5), yang hingga kini belum dapat mengungkap baik motif maupun pelaku sebenarnya dipertanyakan.
"Kasus ini harus segera diungkap secara transparan untuk menunjukkan keseriusan pemerintah khususnya aparat keamanan atas korban warganegara asing tersebut, termasuk menangkap jaringan pelakunya," kata Syahganda.
Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan menegaskan hal tersebut di Jakarta, Selasa, (5/5), menanggapi pernyataan Kapola Papua Inspektur Jenderal Polisi BL Tobing di Jayapura, Sabtu (2/6) terkait masih dilakukan pengejaran pada pelaku.
Menurutnya, Polri tidak boleh lamban dalam menangani kasus itu demi mempertaruhkan nama baik Indonesia di mata internasional. Pasalnya, kelambanan pengusutan dalam menuntaskan tragedi kematian warga asing akan memberi cap bahwa pemerintah kesulitan menangani masalah keamanan di Papua.
Ia menambahkan, kasus tewasnya warga Jerman telah memperburuk citra Indonesia dalam hal keamanan di dalam negeri yang tidak kondusif, utamanya Papua. Akibat itu pula, pemerintah seperti dilematis karena pada satu sisi harus menghadapi bentuk ancaman ’separatisme’ yang sering muncul di wilayah Papua. Sedangkan di sisi lain atas berkembangnya gangguan keamanan di Papua, juga kerap menyebabkan adanya risiko pada warga sipil.
"Sebelumnya, insiden penembakan terhadap masyarakat sipil dialami oleh guru SD, tukang ojek, serta pengemudi taksi, sehingga memerlukan tindakan tegas aparat dalam menjaga kondisi keamanan di Papua," ujarnya.
Terbunuhnya seorang warga di Pasar Sentani, Jayapura pada Senin ini pun semakin menambah daftar keprihatinan yang dialami warga sipil.
Syahganda juga menyebutkan, terjadinya pembakaran pasar berikut penyerangan sejumlah fasilitas tertentu, sejauh ini mengindisikan persoalan keamanan di bumi cenderawasih itu tidak cukup mudah untuk diatasi.
Namun demikian, lanjut Syahganda, penyelesaian atas situasi Papua tidak hanya cukup dengan menegakkan keamanan semata-mata, tetapi harus diimbangi pemerintah pusat melalui upaya membangun tanah Papua yang berkeadilan dan bermartabat, baik secara politik dan ekonomi. [zul]
Populer
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34