oesman sapta odang/ist
oesman sapta odang/ist
RMOL. Pemerintah mesti terus memperkuat ekonomi kerakyatan supaya pertumbuhan ekonomi nasional semakin baik dan kuat. Pertumbuhan ekonomi nasional semakin baik, kalau pergerakan ekonomi di daerah terus menjadi perhatian.
Pemerintah jangan sampai terfokus ke ekonomi makro. Melainkan harus ada upaya untuk memperkuat ekonomi kerakyatan, dan harus dilakukan agar ekonomi nasional tidak mudah terkena imbas ketika terjadi krisis dari sejumlah negara.
Hal itu disampaikan bos OSO Grup Oesman Sapta Odang pada acarfa peresmian Forum Minang Bangkit di Jakarta, kemarin.
Untuk menghindari krisis di masa yang akan datang, dia mengajak masyarakat Minang mempererat silaturahmi serta memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi di Indonesia dengan menggagas Forum Minang Bangkit. Menurutnya, masyarakat Minang menyimpan potensi yang besar dalam pembangunan, terutama karena mempunyai karakter pedagang.
Ia memberikan contoh, kumpulan pedagang kaki lima asal Minang di Lampung berhasil membangun pusat perbelanjaan.
"Masyarakat Minang di Jakarta jumlahnya mencapai 2,4 juta jiwa dan umumnya pedagang. Kalau mereka bersatu mampu membuat gebrakan yang lebih besar lagi. Misalnya membuat pusat perbelanjaan seperti di Lampung," kata Oesman.
Kalau hal ini bisa terwujud, sambungnya, mereka dipastikan bisa memberi kontribusi yang besar bagi bagi perkembangan ekonomi, khususnya di DKI Jakarta. "Tapi perlu dipikirkan agar perkembangan usaha mereka lebih baik lagi," tambah Oso, sapaan akrabnya.
Ia juga menilai, sektor ekonomi riil di Indonesia adalah sektor yang sangat menjanjikan. Dahulu sektor riil dianggap sebagai warga negara kelas dua. Namun, seiring berjalannya waktu, sektor riil menjadi warga negara kelas satu.
Turut hadir pada acara tersebut mantan pejabat orde baru Azwar Anas, akademisi Prof. Hasyim Djalal, serta pengurus berbagai organisasi Minang.
Sementara itu, Hasyim Djalal mengatakan, agar bisa memajukan sektor ekonomi baik di perantauan maupun di daerah asal, masyarakat Minang harus lebih dulu membangkitkan budaya, politik diplomasi, serta agama, sehingga hasil yang akan dicapai lebih maksimal. Pada pertemuan tersebut juga diputuskan untuk mengadakan silaturahmi besar masyarakat Minang pada September 2012 mendatang. [zul]
Populer
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34