ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Ratusan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) berdemonstrasi di depan kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jakarta (Rabu, 23/5). Mereka meminta penerapan upah berdasarkan Kriteria Hidup Layak (KHL).
"Pekerja Indonesia saat ini upahnya sangat tidak manusiawi, maka perlu diterapkan upah KHL," kata Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea.
Menurutnya, meski Upah Minimum Regional (UMR) buruh ditingkatkan pada awal tahun ini, namun tetap saja tidak meningkatkan kesejahteraan pekerja.
"Pada kenyataannya pekerja masih pontang panting menghidupkan keluarganya dan UMR yang ditetapkan masih jauh dari hidup layak, makanya peraturan Menteri Tenaga kerja No 17 Tahun 2005 harus direvisi," ujarnya.
Buruh saat ini memiliki beban berat menghadapi hidup yang semakin keras, mulai memenuhi kebutuhan sehari-hari, transportasi dan lainnya. Selain itu, lanjut Andi, jerat outsorching juga telah mempersulit para pekerja, "Outsorcing harus segera dihapuskan."
Rencananya selain memperjuangkan upah KHL di dalam negeri, Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) ini juga akan memperjuangkannya di Konfrensi Serikat buruh Internasional (ILO) di Jenewa. "Sebagai delegasi dari Pimpinan Pekerja Indonesia, isu peningkatan kesejahteraan buruh akan disampaikan disana," ungkapnya. [zul]
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34