ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
RMOL. Maraknya penggunaan senjata api sangatlah memprihatinkan. Penggunaan senjata api nyata-nyata bukan untuk melindungi pribadi si pengguna, melainkan justru dijadikan gagah-gagahan, bahkan cenderung menebar teror.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi III, Nasir Jamil. Karena itu Nasir meminta Kapolri mengevaluasi aparat yang diizinkan memegang senjata. Sebagai penjaga keamanan, tentu saja aparat polisi dan TNI layak dilengkapi senjata api namun tidak layak apabila digunakan untuk mengancam masyarakat.
"Untuk itu, perlu kiranya TNI dan polisi mengatur dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap aparatnya dalam menggunakan senjata api, mulai dari pemeriksaan psikologi, test urine, dan sebagainya agar aparat benar-benar dalam kondisi sehat dan sadar ketika menggunakan senjata api tersebut," ujar Nasir, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 8/5).
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04