Hajryianto Y. Thohari/ist
Hajryianto Y. Thohari/ist
RMOL. Kenapa korupsi semakin menjamur padahal perangkat untuk memberantasnya sudah memadai?
"Jawabannya bergam," ujar Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari dalam diskusi Dialog Pilar Negara dengan tema Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN di Ruang Perpustakaan MPR Nusantara IV, Jakarta, Senin, (7/5).
Namun, Ketua DPP Partai Golkar ini melihat hal itu terjadi karena ada persoalan budaya di masyarakat. Proses kaderisasi dan regenerisasi berjalan dengan baik, sehingga banyak yang mudah dan proses pembeliayaan juga sukses, seperti kaderisasi dan regenerasi pada terorisme.
"Ini seperti kata-kata, 'Patah tumbuh hilang berganti' dan 'Esa hilang, dua terbilang.' Itu adalah keadaan korupsi negeri kita," ucapnya.
Selain itu masyarakat belum melihat korupsi itu perbuatan yang hina. Buktinya, masyarakat mudah melupakan kejahatan koruptor. Hal ini berbeda dengan pelaku asusila.
"(Pelaku) Asusila lebih celaka di negeri kita. Dia akan dihukum massa. Tapi tidak dengan pelaku korupsi. Kalau koruptor itu dermawan, itu dengan mudah dapat diterima masyarakat. Hukuman sosial bagi koruptor itu sangat ringan," jelasnya.
Karena itu, menurutnya, ada persoalan budaya yang serius di tengah-tengah masyarakat. "Makin kencang berbicara antikorupsi, seperti dengan pidato, jangan-jangan makin kencang korupsinya. Ini adalah persoalan kita, yaitu budaya," tukasnya.
Meski begitu, dia tidak menampik ada suara di tengah masyarakat yang menginginkan agar koruptor dihukum mati. [zul]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04