Berita

Hajryianto Y. Thohari/ist

Kenapa Pelaku Asusila Lebih Hina Dibanding Koruptor

SENIN, 07 MEI 2012 | 12:45 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Kenapa korupsi semakin menjamur padahal perangkat untuk memberantasnya sudah memadai?

"Jawabannya bergam," ujar Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari dalam diskusi Dialog Pilar Negara dengan tema Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN di Ruang Perpustakaan MPR Nusantara IV, Jakarta, Senin, (7/5).

Namun, Ketua DPP Partai Golkar ini melihat hal itu terjadi karena ada persoalan budaya di masyarakat. Proses kaderisasi dan regenerisasi berjalan dengan baik, sehingga banyak yang mudah dan proses pembeliayaan juga sukses, seperti kaderisasi dan regenerasi pada terorisme.

"Ini seperti kata-kata, 'Patah tumbuh hilang berganti' dan 'Esa hilang, dua terbilang.' Itu adalah keadaan korupsi negeri kita," ucapnya.

Selain itu masyarakat belum melihat korupsi itu perbuatan yang hina. Buktinya, masyarakat mudah melupakan kejahatan koruptor. Hal ini berbeda dengan pelaku asusila.

"(Pelaku) Asusila lebih celaka di negeri kita. Dia akan dihukum massa. Tapi tidak dengan pelaku korupsi. Kalau koruptor itu dermawan, itu dengan mudah dapat diterima masyarakat. Hukuman sosial bagi koruptor itu sangat ringan," jelasnya.

Karena itu, menurutnya, ada persoalan budaya yang serius di tengah-tengah masyarakat. "Makin kencang berbicara antikorupsi, seperti dengan pidato, jangan-jangan makin kencang korupsinya. Ini adalah persoalan kita, yaitu budaya," tukasnya.

Meski begitu, dia tidak menampik ada suara di tengah masyarakat yang menginginkan agar koruptor dihukum mati.  [zul]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya