Berita

rakyat antri mencoblos/ist

KPU Harus Sadar, Rakyat Bukan Cuma Tukang Coblos

JUMAT, 04 MEI 2012 | 12:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Sampai saat ini, pakta integritas yang disodorkan Koalisi Mandiri ke tujuh anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang baru terpilih, tidak dianggap sama sekali.

"Sudah dua pekan persis (sejak 19 April), namun belum ada jawaban apakah KPU berkenan menandatangani atau tidak," kata Koordinator Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 4/5).

Ray menyayangkan sikap tak acuh KPU karena permintaan menandatangani pakta integirtas itu adalah inisitaif dari masyarakat agar KPU berkomitmen menjalankan norma dan UU.


Menurut Ray, bila KPU keras kepala ogah menandatangai pakta tersebut, tentu akan menjadi modal negatif bagi banyak pihak yang terkait langsung dengan pelaksanaan pemilu.

"Seperti parpol, caleg, pemerintah dan sebagainya melakukan hal yang sama, merasa tidak perlu membuat komitmen moral dengan masyarakat," ucapnya.

Pengabaian KPU itu seolah memberi sinyal bahwa masyarakat tidak keterkaitan langsung dengan pemilu dan tidak memiliki signifikansi untuk didengar dan diperhatikan.

"Masyarakat mulai diposisikan semata hanya tukang coblos alias objek," tegasnya.

Poin yang tampaknya menjadi keberatan KPU, jelas Ray, yakni menyangkut data pribadi dan kerjasama dengan pihak asing. Data pribadi misalnya, tentu terkait dengan hal-hal yang oleh peraturan dimungkinkan diakses. Data pribadi yang oleh UU tidak diperkenankan diakses publik tentu tak masuk dalam kategori ini. Sementara kerjasama dengan pihak asing, justru menegaskan prinsip dan cita-cita awal pendirian negeri ini yakni mandiri dan swadaya dalam segala hal.

"Tentu yang dimaksud dalam hal ini, kerjasama di masa depan. Adapun kerjasama yang sudah dan tengah berlangsung tetap dapat dilaksanakan sampai batas waktunya. Pihak asing cukup jadi pemantau. Tidak lebih," tandasnya.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya