Berita

ilustrasi

PILKADA DKI JAKARTA

Lembaga Survei Harus Jujur Akui Tim Sukses atau Tidak

JUMAT, 04 MEI 2012 | 11:43 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Lembaga survei di Indonesia harus meniru lembaga survei yang ada di Amerika. Di Amerika, lembaga survei juga banyak, seperti di negeri ini, tetapi mereka terbuka dan jujur mengatakan bahwa mereka dari tim sukses salah satu calon bahkan langsung menyebut nama calonnya secara langsung.

Hal itu disampaikan peneliti Political Research Institute for Democracy (Pride) Indonesia Agus Sumarto kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 4/5).

Penyebutan bahwa lembaga survei itu adalah tim sukses, bahkan sudah dilakukan sejak pengumplan data sampai rilis ke media. Jadi publik tahu bagaimana status lembaga survei tersebut.

"Kalau hasilnya berbeda pun, publik bisa menerima. Karena toh pada pengumpulan data pasti banyak masyarakat yang menolak, yang menerima dan yang mau diwawancara biasanya masyarakat simpatisan calon yang bersangkutan," jelasnya.

Karena itu, Agus menyambut baik ajakan Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi, agar semua lembaga survei, yang telah merilis temuannya terkait elektabilitas calon gubernur DKI Jakarta, duduk bareng buka-bukaan soal data mentah, instrumen, dan metodologi hingga alat bantu survei.

"Saya sangat setuju tentang hal itu. Dan saya juga pernah punya pemikiran untuk mengumpulkn lembaga survei. Seharusnya jika survei itu dilakukan dengan metode, populasi, waktu, dan tempat yang sama, seharusnya hasilnya sama dan tidak mungkin berbeda," tandas Agus.

Hasan Nasbi sebelumnya mengungkapkan, agar tidak terjadi kebingungan publik dan agar tidak jadi syak wasangka terhadap lembaga survei secara keseluruhan, ada baiknya seluruh lembaga survei yang sudah berani merilis temuannya, juga berani tampil buka-bukaan. "Ini penting sekali agar masyarakat tidak dibingungkan," jelasnya.

Karena memang hasil survei jelang pemilihan gubernur DKI Jakarta ini berbeda-beda antar satu lembaga dengan lembaga survei lainnya.  Dalam acara itu, antarlembaga bisa berdebat dan saling koreksi. Dan biarkan publik menilai lembaga mana yang layak dipercaya. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya